Lihat ke Halaman Asli

SHAFIRA ASFAR

A student

Metode Pembelajaran Role Playing sebagai Pendukung Siswa dalam Memperkuat Vocabulary

Diperbarui: 26 November 2021   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Metode pembelajaran, merupakan satu dari beberapa aspek yang menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran. Maka dari itu, pemilihan sebuah metode untuk suatu pembelajaran tertentu harus melalui pertimbangan serta riset. Karena latar belakang baik dari segi lingkungan maupun sumberdaya juga akan mempengaruhi.


Salah satu metode pembelajaran yang sering kita temui adalah metode role playing atau bermain peran. Banyak alasan mengapa metode ini dipilih, salah satunya adalah karena kemudahan dalam penerapan nya. 

Disamping penggunaannya sebagai suatu metode pembelajaran, penerapan metode bermain peran juga bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan kepercayaan diri dan melatih untuk bisa berbicara di depan umum. Terutama bagi siswa siswi di bangku Sekolah Menengah Pertama yang memasuki fase fase pencarian jati diri. 

Bermain peran erat kaitannya dengan menghafal dialog apa yang diperankan. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris selalu ada masa di mana siswa maupun siswi diminta untuk menghafal kosa kata baru. 

Perbedaan dari menghafal saja dan menerapkan metode bermain peran adalah, siswa menghafal diimbangi dengan peran. Sehingga kata kata yang awalnya tidak diketahui sebelumnya akan menancap dan melekat di ingatan siswa karena ia juga melakukannya dengan gerakan bahkan ekspresi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline