Hari Natal tahun 2016 baru saja berlalu namun pernik2 hiasan natal masih terpajang di beberapa tempat kota New York City.Cahaya lampu mungil berwarna-warni juga masih tetap berkelip-kelip di malam hari untuk menyambut Tahun Baru 2017..New York yang identik dengan terpaan salju lebat, dingin, dan kelabu di setiap hari Natal,puji Tuhan, hari itu cuaca terasa sejuk dan cerah di pertengahan musim dingin.Betul, kota NYC beberapa tahun terahir tidak lagi di amuk salju pada setiap perayaan Natal, sementara beberapa negara bagian lain nya harus pasrah berdingin-dingin.
Sebelum pesta di gelar, tentu para jemaah harus mengikuti misa dan sore itu misa di pimpim berdua oleh Romo Robert Mirsel SVD, dan Romo Alexander Hendra, Sj .Romo Hendra yang masih muda, baru saja tiba di kota ini untuk melanjutkan study PH.D di Fordam University Bronz.Sedang Romo Robert kegiatannya sehari-hari bertugas di United Nation. Perayaan ekaristi menjadi lebih hangatdan bersemangat ketika kidung2 Natal di lantungkan bersama oleh ibu2 anggota kor KKI(Kerasulan Katolik Indonesia) dengan conductor Ibu Kresentia Silabaan, dan Ibu Catharina Mihersi, sebagai organist.
Begitu misa usai, altar gereja yang telah di percantik menjadi background orang2 berselfie atau berfoto bersama dengan kedua Romo.Setelah puas ngomong2 sejenak, jemaah menuju ke sebuah aula luas dilantai bawah(basement), yang biasa di gunakan buat bermacam ke giatan umat.Dan malam itu, aula di sulap menjadi arena pertunjukan, dan makan malam.Panggung terletak di depan, para tamu di tengah, dan pada kedua sisi di taruh bermacam masakan Indonesia,hasil sumbangan anggota2 KKI.
Pesta juga di hadiri orang2 dari bangsa lain.Ada orang berkulit putih, berkulit hitam, atau orang Spanish, namun sebagian besar adalah orang Indonesi, sebagai tuan rumah.Pasti banyak juga yang beda agama.Namun di negara Amerika soal agama tidak pernah saya dengar di perbincangkan, apalagi di perdebatkan.Sesuai dengan UU mereka, negara memperbolehkan rakyatnya untuk menganut atau tidak menganut agama sama sekali.Dan, sebenarnya orang tidak mau ambil pusing dengan urusan pribadi orang lain.
Acara di buka oleh MC Jenny Tanuwidja bersama MC kondang dari Indonesia(Metro TV), Mas Edwin, sekarang menyelesaikan S2 di NYC, dan pengambilan gambar dan berita di tangani oleh Mas Yanni Bekti dari TV One, Indonesia.Saya yang kebetulan lewat di samping Mas Edwin saat itu, tak mau melewatkan kesempatan, sengaja lewat di belakang beliau berkali-kali sambil cengar-cengir.Harapan saya mah, siapa tahu ada lihat tampang saya di Indonesia. Pasti mereka akan teriak kaget:"Eh, itu kan sih Hendra, udah tua banget,"
Tapi berita yang paling penting dan menyenangkan disini adalah, hadirnya Bapak Konjen RI New York City, Bapak Abdul Kadir Jaelani beserta istri.Keduanya duduk di kursi paling depan sejajar dengan beberapa petinggi KKI, di antaranya Romo Robert Mirsel, SVD, Bapak Nofi, Bapak Indra Tjahjadi, Bapak Frans Samosir,Bapak Anwar Sariwati , dan beberapa orang lagi. Bapak Konjen turut pula memberi kata sambutan dan berkali-kali di selingi tepuk tangan hadirin.Rasa kebersamaan dan kekeluargaan bangsa Indonesia lebih terasa semakin akrab.
Usai beberapa kata sambutan,termasuk utusan dari Perwakrin(perkumpulan Warga Kristen Indonesia), yang diwakili ole ketuanya, Bapak Joko Trisno, acara mulai di gelar dengan menampilkan tarian2 modern dan klasik di bawah bimbingan Sdri.Christina Lodewijk.Kadang-kadang terlihat tarian lucu dan menggemaskan membuat kaum remaja dan anak2 bersorak dan bertepuk tangan.Maklum jaman semakin modern dan berbagai tarian kreasi baru yang biasa kita saksikan di tv, kini bisa kita nikmati di panggung dan disorot lincah, menari-nari oleh cahaya lampu secara digital.
Waktupun berlalu cepat, hingga pihak panitia terpaksa harus masuk ke acara berikutnya, yaitu santap bersama sambil di hibur iringan band pemuda/i KKI New York.Berbagai macam masakan Indonesia bisa kita cicipi.Mulai dari Soto Betawi,Oseng Tahu/Tempe,Bakso,Sayur Kale,Lontong,Ayam Goreng,Krupuk,Ikan Rica,Kue lumpur, Kue Pastel dllnya.Sangking serunya,hingga obrolan mereka tunda dan bolak balik ke meja makan buat menambah atau mengganti porsi baru lagi. Demikian yang saya sempat perhatikan.
Pada sampul buku acara terdapat beberapa kalimat berbunyi:
"Dengan Kelahiran Kristus. Damaipun Bersenandung dan Kasih Bersemi di Bumi Kita,"