Hari Thanks Giving, kalau di banding dengan perayaan hari libur lain di AS, seperti Hari Natal,atau Tahun Baru sekalipun, nampaknya lebih meriah dan di hayati banyak orang. Pada tayangan tv di AS bisa saya saksikan betapa padatnya lalu lintas di kota Los Angeles dalam menyambut hari istimewa ini. Bisa di pastikan hampir seluruh penduduk di benua ini ikut merayakannya tanpa peduli ke bangsaan, agama, ataupun kedudukan. Pada tayangan tv berikutnya, kita bisa lihat Pres.Obama disertai ibu negara, sedang menjamu tamu2 gedung putih dengan menggunakan peralatan BBQ..
Pernyataan syukur dan berterima kasih pada Tuhan YME mula-mula di lakukan oleh pendatang dari Inggris ke negara Amerika di tahun 1620.Kedatangan mereka sebanyak 102 orang di terima penduduk asli, yaitu bangsa Indian dari suku Wanpanoag yang kemudian mengajari mereka cara bercocok tanam.
Dan setelah mahir dan melihat sendiri hasil panen pertama mereka, maka rasa syukur dan terima kasih mereka wujudkan dalam sebuah pesta dengan menyantap daging Turkey(kalkun) sebagai menu utama dan biasanya di bakar, di panggang, atau di goreng lalu di oles pakai saus buah cranberry. Kebiasaan ini berlangsung cukup lama dan baru pada tahun 1863 hari Thanks Giving di resmikan oleh Pres.Abraham Lincoln sebagai hari libur nasional.
Adapun rekan2 seiman katolik yang berdomisili di kota New York City dan sekitarnya turut merayakan hari ini di gereja roma katolik Santo Bartholomew's, Elmhurst, 11373 dimana misa di pimpin oleh Romo Lukas, SVD, dan Romo Alexander Hendra SJ.Pada kesempatan ini Romo Lukas memberikan tiga point yang harus di renungkan, yaitu rasa di berkati, artinya sekecil apapun yang kita peroleh, adalah berkat dari Tuhan. Kedua rasa bersyukur, artinya, mensyukuri sekecil apapun yang kita dapatkan.Dan ketiga, rasa berterima kasih.Ini yang mungkin berhubungan dengan hari Thanks Giving yang menekankan buat berterima kasih pada siapapun, terlebih pada Tuhan YME atas segala sesuatu yang telah di anugerahkan pada kita semua.
Ruang gereja yang cukup luas, kadang membuat suasana hening dan hikmat, dan setelah Romo menyelesaikan tugas mengahiri misa, maka tibalah saat pemberkatan seekor ayam kalkun besar dan siap santap di taruh di depan altar buat di berkati.Setelah itu para umat pindah ruang di lantai bawah buat menyantap bermacam masakan Indonesia hasil sumbangan para ibu-ibu di kota New York City.
h
ue
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H