Dok;huffingtonpost.com Siaran berita dari berbagai tv yang menayangkan bekunya air terjun terbesar didunia, Niagara Fall, menggelitik saya buat membuka kembali foto album sembari mengingat-ngingat tempat yang telah kami kunjungi di sekitar air terjun tersebut. Tadi pagi, di New York City, udara dingin dengan temperatur 4 F membuat sebagian besar warga bercokol di rumah, atau berkunjung ke mall yang tentu saja dilengkapi dengan sentral pemanas. Berita yang kami saksikan dari CNN pagi ini, menayangkan gambar Niagara Falls dalam keadaan membeku.Nampak disekitarnya diselimuti es beku. Air terjun sudah berselimut salju/es membuat dasarnya di tumpuki gunungan es. Saya bayangkan, pada tahun 2013 silam kami(saya dan istri) berada persis disekitar kucuran air tejun yang bergerumuh berselimut halimun dan awan tipis.Sekarang pemandangan seperti itu sudah diganti dengan timbunan salju/es yang kaku dan dingin.Air terjun juga sudah berubah menjadi bongkah2 es dan kepingan salju yang melayang di udara. Amerika bagian tengah dan timur saat ini masih dilanda serbuan angin dingin dari kutub antartika, membuat beberapa kota mengalami kelumpuhan, terutama di Boston.Di kota ini mobil2 pada ditutupi snow hingga tidak nampak lagi wujudnya. Anehnya,ditengah buruknya udara dingin di bawah nol derajat ini,malah memnbuat banyak pelancong berkunjung ke Niagara Fall.
Doc;irishpost.com Di kediaman kami sendiri, para penumpang bus yang sudah berpakaian tebal berlapis-lapis tetap dengan setia ngantri dalam terjangan hawa dingin menggigit tulang.Dan begitu bus datang dalam keadaan penuh, mereka harus rela lagi menunggu bus berikutnya sekitar 30 menit. Saya yang termasuk golongan pekerja ini, juga mengalah dan terpaksa bertahan juga.Sering aku dengar penumpang ngoceh/ngeluh sendirian: "Oh shit, this is too much.It's freezing, man.Everyday the same shit, only different day," Saya tersenyum, menunduk dibawah terpaan salju, dan menggigil kedinginan. Doc pribadi di Niagara Fall tahun 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H