Lihat ke Halaman Asli

PSSI lawan FIFA di Mahkamah CAS

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Mungkin sudah pada mulai bosan membahas karut marut PSSI yang makin lama makin tidak menentu dan makin endless road. Betapa tidak! Ketika 4 April ada pembentukan KN oleh FIFA semua berharap masalah akan terurai dan diselesaikan dengan elegant. Namun makin kedepan makin ruwet karena tarik menarik kekuatan makin menjadi jadi.

Kita tau bahwa FIFA selain menunjuk KN sebagai pelaksana Pengurus PSSI dan agar melaksanakan Konggres PSSI sebelum bulan Mei berakhir juga melarang terhadap GT,AP,NB dan NH jadi Ketum dan anggota Exco PSSI. Namun disurat yang sama juga ada pembentukan Komite Banding Jadi KN dan Komite Banding punya kekuatan hukum yang sama dan tidak bisa saling mengintervensi apalagi saling mengeliminir.

Tanggal 14 April pak Agum ingin minta dengar pendapat dari K78 selaku pemilik suara untuk Konggres PSSI yang akan datang.Kejadiannya malahan berakhir pertemuan   ini dianggap sebagai Konggres PSSI dan  menekan KN agar mengadopsi Keputusan Pertemuan K78 di Konggres Pekanbaru sebagai keputusan KN. Jelas bahwa ada dari K78 yang tetap menginginkan pak George dan pak Arifin sebagai Ketum dan waketum PSSI di Konggres 20 Mei yang akan datang.

Pak Agum tanggal 21 pulang dari markas Switzerland dan mengatakan bahwa FIFA tetap menganulir 4 nama diatas karena sudah ditolak oleh Komite Banding yang diketuai oleh Professor Tjipto. Sayangnya sampai dengan saat ini kita semua tidak tahu mengapa nama nama George Toisutta, Arifin Panigoro dan Nirwan Bakri di anulir oleh pak Professor, mungkin agar kelihatan adil dan tidak mau repot melawan NH. Kalau Nurdin Halid  dianulir semua mafhum karena dia kan bekas Pesakitan. Penganuliran tanpa tau asal muasalnya ini kemudian di adopsi oleh FIFA yang juga tidak memberikan alasannya kecuali karena sudah dianulir timnya professor Tjipto. Inilah sebenarnya sumber mala petaka tentang pro kontra GT dan AP masuk Caketum.

Pak Agum tetap konsisten bahwa apa yang sudah diputuskan FIFA tentang Ketum, Waketum dan Anggota Exco harus dipatuhi oleh seluruh organ PSSI termasuk K78. Padahal banyak anggota pemilik suara yang maju tak gentar mengusulkan agar GT dan AP maju sebagai Waketum. Pergulatan semakin seru. Pertanyaannya kalau GT dan AP sukses jadi Ketum dan Waketum PSSI tahuan 2011 - 2016 apakah FIFA akan membekukan keanggotaan PSSI? Aha.... ini membuat percaturan dunia kang ouw semakin tajam...

Pak Agum bilang mereka yang sudah dianulir oleh FIFA dan diputuskan oleh KN tidak boleh maju sebagai Ketum tidak diperbolehkan melakukan banding ke Komisi Banding yang antara lain diisi oleh Ahmad Riyadh, Umuh Muchtar dan dua nama lain. Keputusan KN yang melarang nama nama diatas masuk Caketum sebenarnya tidak bulat 100% tapi masih bulat telur atau lonjong. Dengarlah apa kata Dityo Pramono anggota KN: Keputusan Komite Banding bersifat Final, pihak manapun termasuk KN tidak dapat menganulir termasuk jika Gorge Toisutta dan Arifin Panigoro lolos ke K0nggres PSI 20 Mei. Selanjutnya menurutnya, KN tidak lagi mengurus perihal banding ke KB (Komite Banding) tapi mengurus agar Konggres 20 Mei berjalan dan berlangsung sukses. Bola ditangan KB, katanya! Dan ini diresponse oleh KB. Pak Ahmad Riyadh berkata KB akan menerima siapapun yang melayangkan banding, ini kan sama saja memberi jalan tol ke pak George dan pak Arifin!

Pak Agum mempersilahkan yang tidak lolos dari Komite Pemilihan silahkan maju ke Komite Banding tapi tidak untuk George dan Arifin. Padahal mereka berdua sudah mengajukan banding ke KB dan diterima tapi belum tau lolos atau tidak. Pak Agum mempersilahkan mereka yang tidak puas dengan keputusannya silahkan menggugat FIFA lewat CAS. Cas adalah singkatan dari Court of Arbitration for Sports. Wah ini babak baru lagi. CAS akan sangat berguna nanti kalau kenyataannya pak George dan pak Arifin jadi ketua PSSI Konggres 20 Mei dan PSSI dibekukan. Disinilah sebenarnya pak George dan Arifin Panigoro punya peluang mengalahkan FIFA lewat CAS.

Sedikit tentang CAS. Berkedudukan di Lausanne Switzerland dan memiliki tempat Pengadilan di New York, Sydney dan Lausanne. Awalnya badan ini dibentuk oleh IOC untuk mengurusi soal tuntutan doping . Namun kemudian agar tidak bias dengan IOC lalu menjadi badan Independent yang mengurusi dispute dibidang Olahraga. Banyak urusan dispute transfer pemain sepakbola tingkat dunia diselesaikan lewat Cas i. Saat ini sedang menangani kasus Alberto Contandor, pebalap sepeda Spanyol yang dituduh doping saat Tour de France. Masalah organisasi Sepakbola pernah menangani dispute di PSSI nya Irlandia dan nampaknya dapat menyelesaikan dispute ini dengan memuaskan keduabelah pihak.

Nah kemana arah PSSI saat ini, dulu saya sangat pro dengan FIFA soal PSSI ini, namun makin kedepan kok nampaknya FIFA dan KN mau menang sendiri tanpa mengundang sang Professor dan menanyakan kenapa sih nama nama tersebut di anulir. Juga tulisan bang Budiharto Shambazy judul Deformasi PSSI  mempengaruhi saya untuk berpikir ulang. Terlepas waktu memimpin PJSI pak George kurang sukses dengan pembibitan pejudo muda  namun gagasan Sport Science patut diacungin jempol. Pasangannya Arifin Panigoro sudah jelas dedikasinya sejak Liga Medco usia dini dan gebrakan LPI tidak disangsikan  lagi dia ada disisi pembaruan sepakbola Indonesia melepaskan diri dari tergantungan pada APBD dan APBN. Menuju kesebuah industri sepakbola modern seperti di negara lain.  Saya berpindah ke lain hati dan mendukung GT&AP. Saya sudah tulis pada 20 April dengan judul PSSI keluar saja dari FIFA, saya pikir bukan perkara mudah bagi FIFA membekukan PSSI mengingat penggila sepakbola Indonesia paling gede di Asia dan itu pasar yang lezat untuk dunia sepakbola. Kalaupun di bekukan dengan kemampuan pak Arifin saya yakin maju ke CAS bisa menang.

Tentunya diperlukan menyewa pengacara kelas kakap untuk mengalahkan FIFA, dan bagi pakArifin dengan koneksi Internasional dan tentu saja dompet yang tebal hal itu bukan masalah. Dan saya yakin PSSI hanya sementara dibekukan dan oleh CAS akan dimenangkan karena memang aneh melarang orang yang mampu dan tidak bermasalah menjadi Ketua Organisasi Sport di sebuah negara dilarang oleh sebuah Organisasi diluar sana yang tidak tahu apa apa tentang negeri itu. Saya curiga - yang perlu dibuktikan - ada permainan anggota Exco FIFA yang bernama Dali Taher bermain disini, karena beliaunya adalah kawan dekat alias kroninya sang pesakitan Nurdin Halid. Ingat dulu NH sering berkoar dia mendapatkan berita dari sumber yang patut dipercaya di FIFA? Semua bisa saja terjadi, sebab kekuasaan itu sedap dan sudah tahunan menikmati dana APBD/APBN tanpa audit, lezat bukan hal ini.?Semoga nanti semua karut marut selesai dengan indah, dan sepakbola Indonesia tinggal landas menuju ke  panggung dunia. Amien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline