Lihat ke Halaman Asli

Pluralisme Gusdur Vs Bang Rhoma

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pluralisme dan Gusdur

Pluralisme dan gusdur sulit dipisahkan, beliau sangat menghargai perbedaan, membela kaum minoritas dan terpinggirkan, dan dekat dengan beragam tokoh agama di luar agama yang dia anut, bahkan kedekatan itu sering disalahartikan oleh sebagian umat Islam. tetapi setelah Gus Dur wafat beberapa tahun yang lalu, banyak orang yang kemudian akhirnya mengakui kebenaran dan kehebatan tentang bagaimana  bertoleransi yang ditunjukkan Gus Dur.

Pluralisme yang diperjuangkan Gus Dur lahir dari pemikiran jernih, kepedulian, dan juga dasar kitab suci Alquran dan juga hadis.  "Perintah membantu umat lain seperti membantu pembangunan gereja, juga ada dalam perintah Nabi Muhammad sebagai bukti sikap Nabi dalam menghormati dan toleransi," sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Quraish Shihab.

Kita hidup di dunia yang penuh dengan keragaman, bercampur dalam satu dunia yang sarat dengan perbedaan, hal inilah yang menjadi tujuan murni dari Pluralisme Gus Dur sebagai pluralisme yang masih relevan untuk memahamkan bagaimana cara bertoleransi yang baik.

yah, satu hal yang mestinya kita lihat bersama dari sisi positif agar kita lebih menghargai keragaman dan perbedaan dari keragaman itu.

Bang Rhoma

Bagaimana dengan sosok yang satu ini? apakah dia juga menghargai perbedaan di setiap detailnya?  Selama ini beliau dikenal dengan 'anti pluralis', sangat keras dan sulit untuk menerima perbedaan.  Hadir sebagai pemusik dan merajai musik dangdut dengan beragam kontroversi yang mungkin setiap orang berbeda cara pandang untuk mafhum akan hal tersebut.

Muncul sebagai bakal calon cawapres periode berikutnya mungkin akan sedikit sulit diterima oleh banyak orang jika tidak dibarengi akan kemafhuman perbedaan di bumi Indonesia ini, karena pada hakekatnya kita ada dan hidup  di negara demokrasi, dan demokrasi tanpa pluralism adalah NOL.

Pluralisme berarti faham akan keragaman, bagaimana menghargai segala sesuatu yang beda dalam koridor yang masih relevan.  Positifnya adalah agar negara ini tetap bersatu padu....... 'BHINEKA TUNGGAL IKA'

Sebagian besar dari kita tahu akan bhineka tunggal ika, akan tetapi sangat sulit untuk mengerti dan faham arti sesungguhnya akan perbedaan dari keragaman.   MARI BERSATU INDONESIAKU, JAYALAH




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline