Lihat ke Halaman Asli

Seuntai Harapan

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam keheningan malam terbiaskan kenangan" di hatiku.
Dentuman dan teriakan mengema,mendebu-debu di lubuk jiwa

Tetesan air mata dan belaian kasih tiada pernah kau hiraukan.
Keinginan dan nafsu dunia telah membutakan nuranimu..

Engkau anakku....??
Yang ku kandung tanpa noda dan dosa belain lembut dan mesra mengiringi setiap langkahku.

Kini...
Semua asa dan impian yang kutambatkan semua doa dan harapan redup terhempas debu dunia,semua itu tingal mimpi belaka.
Dan...
Jika tidurku sudah tak bernyawa lagi
Raga dan jiwa tak lagi bersamamu.
Ingatlah anakku....
Tiada terbesit sesalku melahirkanmu kau tetap anakku..
Harapan dan tumpuanku
Belain hati dan jiwaku
Engkau anakku..
Bukalah hati dan nuranimu
Kibaskan debu yang membutakanmu
Serukanlah kemenanganmu
Berdirilah di tiang kemenangan

Jadilah seperti yang aku harapkan
Doaku selalu menyertaimu.......!!!

Muara wahao
24/07/2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline