Lihat ke Halaman Asli

Isa Azahari

Konsultant SDM

Perlindungan Konsumen dalam Media Maya

Diperbarui: 17 Maret 2020   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Konsumen dan Big Data. 

Disini yang dimaksud konsumen adalah pengguna gadget (smart phone)

Masih ingatkah ketika facebook inc mengakuisisi aplikasi Whatsapps ? Nilai belinya waktu itu total senilai 19 millyar Dollar AS, berupa saham dan uang tunai. 

Wow, kalau dirupiahkan waktu itu kira-kira 250 trilliun. Apa yang menyebabkan nilainya begitu tinggi? Apakah karena facebook tidak mampu membuat aplikasi sendiri? Jawabannya : TIDAK. Karena facebook sendiri sudah memiliki aplikasi serupa yaitu Messenger. Yang membuat nilainya begitu tinggi adalah jumlah AKUN-nya yang sudah mencapai 450 juta akun. 

Jumlah akun WA adalah yang terbanyak diantara aplikasi perpesanan yang lain seperti LINE dan WeChat. Kini jumlah pemakai WA sudah mencapai 1,5 millyar. Bukan jumlah yang sedikit. Lalu apa untungnya bagi platform seperti facebook dengan memiliki aplikasi WA dengan jumlah akun sebanyak itu?

Mari kita simak ! orang yang mendaftar (register) untuk punya akun WA harus memiliki nomer ponsel. Sedangkan selama ini orang membuat akun facebook cukup menggunakan akun eMail dimana akun email dapat dibuat seseorang sebanyak-banyaknya. 

Dalam hal ini validitas identitas akun WA dianggap lebih valid dibanding akun eMail. Pada saat kita menginstall aplikasi WA ke ponsel, kita diminta HARUS menyetujui syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan dan tidak bisa ditolak. Menolak berarti BATAL meng-install. 

Apa saja yang harus kita setujui sebagai syarat meng-install aplikasi WA. Syarat-syarat itu antara lain: kita membolehkan aplikasi mengakses / mendapatkan semua informasi dan data tentang diri kita. 

Seperti: biodata, merek dan model ponsel, nomer ponsel, nomor ponsel yang ada di phone book kita, posisi, file-file digital (file-file gambar/foto, suara, video, pdf, teks dan tabel), konten SMS, konten eMail, bahkan isi memory ponsel kita bisa diakses oleh sebuah aplikasi. Jadi tidak tertutup kemungkinan data finansil kita berikut passwordnya juga bisa mereka akses. Itulah semua yang disebut BIG DATA. 

Tidak hanya itu, ini yang banyak orang tidak sadar, bahwa aplikasi tersebut juga kita "beri ijin" menggunakan peralatan di ponsel kita seperti: camera depan dan belakang, microfon dan GPS. 

Diantara info paling diincar flatform medsos seperti facebook adalah: data atau info tentang jejak digital dan history jelajah kita di dunia maya. Atau lebih populer dengan istilah Cache dan Cookies. Mulai dari pencarian (searching), penelusuran (browsing), berselancar (surfing), transaksi ecommerse dll.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline