Lihat ke Halaman Asli

Farhan Akmal

Mahasiswa

Ojek Online di Masa Pandemi Menjadi Alternatif Penghasilan bagi Mahasiswa

Diperbarui: 22 November 2021   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bogor, 01 November 2021 - Dunia saat ini sedang dilanda pandemi COVID- 19. Virus yang awalnya teridentifikasi di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019. 

Hal ini pemerintah harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali. Akibatnya, sebagian aktivitas  terhenti dan ekonomi Indonesia semakin menurun. Dampaknya mahasiswa tak punya pilihan untuk menjadi driver ojek online guna  mencari pendapatan untuk membiayai kehidupan sehari-hari.

Hasil survei Centre for strategic and International Studies ( CSIS ) yang dilakukan kepada mitra aplikasi transportasi online Grab menyebutkan, mayoritas driver ojol akan tetap bertahan sekalipun pandemic Covid-19 selesai. 

Meski sempat tidak dapat mengangkut penumpang, driver ojol masih mampu menggunakan jasa lain, seperti pengiriman barang dan makanan,sebagai sumber pendapatan

salah satu anggota komunitas driver ojek online grab cinangneng, Bogor. Kang jul, mengakui pendapatan perhari minimal 3 orderan sekitar Rp.40.000 – 60.000 dalam sehari. 

Selain itu kang jul juga mengatakan keluh kesah yang dirasakan “ ya paling kehujanan, terus protokol kesehatan yang sangat ketat dan sering di cancel juga karna customer ketakutan covid-19 ” ucap kang jul selaku driver ojek online.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline