Lihat ke Halaman Asli

Dani Zahra Anjaswari

Mahasiswa Jurnalistik

Penyebaran Data Pribadi Melalui Tren "Add Yours" di Instagram

Diperbarui: 21 Maret 2022   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuitan Dita Moechtar terhadap kasus penipuan melalui fitur 'Add Yours' Sumber: Twitter-@ditamoechtar_

Kota Depok, 6 Desember 2021

Jurnalis: Dani Zahra Anjaswari

Kota Depok - Perkembangan dunia digital yang semakin pesat tentunya telah mempengaruhi kehidupan manusia. Saat ini, hampir tidak ada aspek kehidupan manusia yang tidak terpengaruh oleh proses digitalisasi. Salah satu media yang digunakan dalam menunjang kegiatan manusia adalah media yang saat ini mudah diakses dalam penggunaannya yaitu media sosial.

Media sosial memberikan kesempatan bagi semua orang untuk berinteraksi, membagikan informasi, mengunggah foto ataupun video, bahkan membagikan cerita ke media sosial salah satunya instagram yang paling populer saat ini. Instagram memiliki banyak sekali fitur didalamnya seperti, 'Video Reels', 'Feeds', 'Snapgram/Instastory' dan belakangan ini yang sedang populer yaitu stiker 'Add Yours'. 

Maraknya penggunaan fitur 'Add Yours' di Instagram yaitu stiker untuk membuat utas yang bisa terhubung oleh orang lain dengan membalas pesan melalui instastory. Selain itu, fitur itu kerap dijadikan kuis atau challange oleh para penggunanya.

Menanggapi hal itu, Ahli Sosial Media Marketing Muhammad Didi Sayadi angkat bicara terkait tren ini. Menurutnya fitur 'Add Yours' di Instagram memiliki dampak positif untuk kedepannya namun sebagian informasi tersebut berpotensi diakses oleh orang lain sehingga berpeluang membuka celah untuk kejahatan rekayasa sosial atau hal-hal yang tidak bertanggung jawab.

"Sebenarnya fitur ini berguna untuk memberikan pengalaman baru kepada masyarakat salah satunya bersosialisasi dan mendukung bidang karir sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya cuman memang ternyata dimanapun pada saat orang bisa melihat peluang bisa jadi membuat daya tarik untuk berbuat kejahatan rekayasa sosial seperti pencurian data pribadi penggunanya," tutur Didi Sayadi, Selasa (21/12) via whatsapp.

Selanjutnya, Didi menekankan bahwa masyarakat tidak perlu menyebar atau memberikan data pribadi kepada siapapun yang mengaku dari pihak tertentu dan bijak dalam memilih konten yang sedang trend saat ini.

"Secara umum fitur ini memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam mengikuti perkembangan tren terkini apalagi dengan jangkuan yang luas kita dapat bersosialisasi, meningkatkan personal branding, dan bertukar pendapat didalamnya namun kita diharuskan untuk bijaksana dan selektif terhadap penggunaan fitur 'Add Yours' dengan tidak menyebarkan data pribadi kepada siapapun yang mengaku dari pihak tertentu dan pengingat kepada masyarakat agar lebih memilih konten yang sedang viral saat ini tanpa tahu dampak yang disebabkan," tuturnya.

Mahasiswa Univeritas Indonesia (UI) Ferry Prapanca juga menanggapi fitur ini yang dikatakan lebih cocok untuk kalangan anak muda saja dikarenakan lebih relevan terhadap kebutuhan generasi millenial.

"Fitur 'Add Yours' ini lebih cocok digunakan untuk kalangan anak muda dimana bisa mengikuti tren yang ada untuk seru-seruan dan berbagi pengalaman satu dengan yang lainnya," ujar Ferry, Senin (06/12) via zoom meeting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline