Lihat ke Halaman Asli

Seni, Kreativitas, Estetik

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

A. SENI

Seni merupakan hal yang dinamis dan menyatu sebagai ekpresi diri dalam jiwa manusia. Seni memegang peran penting dalam pembelajaran anak karena merancang mereka untuk membuat sesuatu yang baru dari diri mereka sendiri; bagaimana ia berfikir, merasa dan melihat. Seni melibatkan secara mendalam proses aktual, persepsi, berfikir dan aktivitas tubuh. Seni memiliki dua prinsip yaitu: prinsip bentuk keaslian, yang mana bentuk adalah fungsi persepsi dan keaslian adalah fungsi imajinasi.

Barret (1982) menyatakan seni sebagai suatu proses yang lebih dari pada bentuk fisik yang meliputi elemen konsep, elemen operasional, dan elemen sintesis. Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya yang bersifat indah, sehingga dapat menggerakan perasaan manusia. Seni rupa merupakan pembuatan dan pekerjaan manusia yang erat kaitannya dengan pikiran dimana rasa disusun dan dinyatakan melalui pikiran yang dapat disalurkan dan dimiliki orang.

Dengan demikian proses pekerjaan seni tidak hanya ditentukan oleh perasaan tetapi berkaitan dengan pikiran. Seni akan terlihat indah dan memiliki kualitasjika ada perpaduan serasi antara jernihnya perasaan dan tajamnya pikiran yang dimiliki seseorang.

Peran seni sebagai wujud keindahan adalah pemenuh kebutuhan, terapi, ungkapan atau ekspresi, serta komunikasi. Seni sebagai pemenuh kebutuhan maksudnya adalah dapat memenuhi kebutuhan manusia melalui penyaluran ide gagasan, dan gerak hati melalui aktivitas seni. Seni sebagai terapi maksudnya dengan berlaku, mencipta, berkarya, atau menikmati seni manusia dapat menghibur diri, melepaskan diri dari tekanan-tekanan dalam batinnya sehingga jiwanya terpuaskan. Seni sebagai ungkapan atau ekspresi maksudnya untuk wahana yang dapat digunakan pertama dan utama dari upaya pemunculan atau perwujudan (media ungkap). Seni sebagai komunikasi artinya seni dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan yang ingin diungkapkan manusia. Seni memiliki peran sebagai ungkap kreatif yang digunakan sebagai dasar pengembangan kegiatan (khususnya pada anak usia 2 - 7 tahun) melalui aktifitas bermain (play group) dan taman pengembangan selanjutnya (sekolah dasar).

Pendidikan melalui seni merupakan kealamiahan kehidupan anak dalam belajar. Pendidikan seni bertujuan untuk melatih dan mengembangkan kreatifitas, kemampuan dan apreseasi peserta didik. Pendidikan seni musik untuk anak sekolah dasar dapat digunakan untuk melatih siswa menunjukkan konsep musik cepat, lambat. tinggi, rendah, pendek, panjang sehingga mereka dapat menyanyikan lagu sederhana dan mempunyai karakter. Anak usia sekolah dasar dapat menirukan lagu setelah mendengarkan dan dapat membaca lirik lagu, kemampuan mengingat lagu cukup baik. Anak mampu membedakan musik melalui mendengar baik di sekolah maupun di rumah, aspirasi kecakapan siswa sangat luas dan musik akan menantang anak untuk kegiatan anak.

Musik merupakan sesuatu yang menyenangkan, mengagumkan, baik dinikmati sendiri maupun dalam kelompok orang. Secara umum aktivitas yang dilakukan untuk mengembangkan musik pada anak sekolah dasar adalah; bernyanyi, bermain musik, bergerak melalui musik, mendengar, mencipta (kreativitas), membaca, dan menulis. Unsur musik yang dapat dikembangkan adalah konsep irama, melodi, harmoni, bentuk, tempo, dinamik, dan warna nada

ESTETIKA

Estetis adalah suatu bentuk apresiasi keindahan dan perasaan haru atau kekaguman. Estetis menekan pada melakukan hal-hal untuk sesuatu yang orisinil, bukan ditiru atau dimanipulasi. Estetika dapat digunakan dalam membahas secara teoritas arti estetika/indah atau hal yang bersifat estetik.

Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-nilai estetika yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari : a) apsolutisme (doktrin tentang pembukuan suara/ pengakuan), b) anarki (doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara murni, subyektif dan tak perlu tanggung jawab), c) relativisme (doktrin yang menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang absolute, tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari keinginan dan motivasi manusia abadi).

KREATIVITAS

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline