Bupati adalah sebutan untuk kepala daerah kabupaten di Indonesia. Masa jabatan bupati 5 tahun terhitung sejak diangkat menjadi kepala daerah. Setelah masa jabatannya habis, pemilihan kepala daerah (pilkada) akan kembali digelar untuk memilih bupati baru. Pada era reformasi, peran kepemimpinan bupati menjadi sangat krusial dalam mengimplementasikan perubahan dan membangun pemerintahan yang lebih baik. Kabupaten Tuban, yang dipimpin oleh Bupati Aditya Halindra Faridzky (Mas Lindra), merupakan salah satu contoh kepemimpinan milenial yang berhasil menghadirkan transformasi positif dalam pemerintahan daerah. Sejak dilantik pada 20 Juni 2021, Pemkab Tuban meraih 43 penghargaan baik di tingkat regional maupun nasional. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata efektivitas kepemimpinan Bupati Milenial dalam reformasi pemerintahan di Kabupaten Tuban.
Dalam menjalankan roda pemerintahan Kabupaten Tuban, Mas Lindra, panggilan akrab Bupati Tuban, menerapkan konsep Kolaborasi, Inovasi, dan Karya (KIK). Seperti halnya dua sisi koin, ketiga elemen menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Pada setiap kesempatan Mas Lindra menekankan keberhasilan program pembangunan perlu dukungan dan partisipasi aktif untuk mencapai satu tujuan. Konsep kolaborasi dijalankan tidak hanya berlaku pada OPD maupun instansi pemerintah, tapi juga masyarakat. Tak ayal program yang dijalankan berdampak langsung di masyarakat. Perkembangan masyarakat menjadi lebih modern acap kali menjadikan persoalan yang dihadapi kian kompleks. Karenanya, diperlukan ide, gagasan, dan terobosan baru guna menjawab tantangan tersebut, tidak terkecuali masyarakat Kabupaten Tuban. Kolaborasi yang mantap dibarengi dengan ide-ide kreatif tertuang dalam karya nyata pembangunan di Kabupaten Tuban. Keberhasilan program pembangunan dan berbagai raihan prestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional dalam kurun waktu terakhir menjadi jawaban atas implementasi ketiga konsep tersebut.
1. Kepemimpinan Bupati Aditya Halindra
Aditya Halindra Faridzki atau yang biasa disapa Mas Lindra merupakan pemuda kelahiran tahun 1992 merupakan Bupati Tuban sejak tahun 2021. Mas lindra memulai karir politiknya dengan bergabung dengan DPRD Provinsi Jawa Timur pada 2019, lalu mengajukan diri sebagai Calon Bupati Tuban pada Pilkada 2020, dimana pada Pilkada tersebut Mas Lindra dengan wakilnya Riyadi menang telak dengan memperoleh perolehan 423.236 suara atau setara dengan 60 persen mengalahkan paslon nomor 1 Khozanah Hidayati-Muhammad Anwar dengan perolehan suara 170.955 (24,2 persen) dan paslon nomor 3 Setiajit-Armaya Mangkunegara dengan perolehan suara 110.998 (15,8 persen). Dalam kepemimpinannya Kabupaten Tuban telah unggul menerima banyak penghargaan, terhitung sejak dilantik pada 20 Juni 2021, Pemkab Tuban meraih 43 penghargaan baik di tingkat regional maupun nasional. Kinerja Mas Lindra dianggap memuaskan bagi masyarakat hal ini terlihat dari penggunaan SP4N LAPOR sejak 2022 medapat respon bintang lima dari pelapor dan semua permasalahan sudah diatasi dengan baik dan cepat. Pada kepepemipinannya perkonomian Kabupatern Tuban mengalami kenaikan yang signifikan, pada tahun 2022 ekonomi kabupaten tuban mengalami pertumbuhan sebesar 8,88 persen dibandingkan tahun 2021 dan pada tahun 2023 ekonomi Kabupaten Tuban mengalami pertumbuhan sebesar 4,36 persen dibadingkan 2022. Pertumbuhan tersebut melebihi rata-rata Provinsi Jawa Timur dan nasional. Reformasi birokrasi juga menjadi fokus, dengan tujuan membangun aparatur negara yang lebih berdaya saing dan berhasil guna. Kepemimpinan Mas Lindra membuktikan bahwa generasi milenial dapat membawa perubahan positif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Reformasi pemerintahan di Kabupaten Tuban terus berlanjut, dan semoga dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk berkontribusi dalam membangun daerah dan negara. Mas Lindra menyatakan tren pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tuban memilih arah yang positif dimana hal tersebut menggambarkan bahwa pemerataan pembangunan di Kabupaten Tuban berjalan sesuai perencanaan. Selain itu sebagai Bupati milenial Aditya Halindra juga memanfaatkan media sosial dalam menjalankan tugasnya Bupati Aditya seperti media sosial Facebook dan Instagram karena media sosial tersebut sering digunakan sehingga memudahkan untuk berinteraksi, berkomunikasi, berdiskusi, bertukar ide dan membahas sebuah isu lebih cepat.
2. Kolaborasi, Inovasi, dan Karya
- Kolaborasi, Mas Lindra menekankan pentingnya kolaborasi dalam keberhasilan program pembangunan. Kolaborasi melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk masyarakat. Program-program yang dijalankan berdampak langsung pada masyarakat karena melibatkan kolaborasi dari berbagai instansi dan warga.
- Inovasi, Perkembangan masyarakat yang semakin kompleks memerlukan ide, gagasan, dan terobosan baru. Inovasi menjadi kunci dalam menjawab tantangan modern. Mas Lindra mendorong inovasi di Kabupaten Tuban untuk menghadapi perubahan zaman.
- Karya, Konsep kolaborasi dan inovasi tertuang dalam karya nyata pembangunan di Kabupaten Tuban. Keberhasilan program pembangunan dan prestasi yang diraih merupakan hasil implementasi ketiga konsep tersebut.
Program Kolaborasi, Inovasi, dan Karya Kabupaten Tuban merupakan serangkaian kegiatan yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kerjasama antara pemerintah daerah, Lembaga swasta dan masyarakat. Program ini berguna juga untuk mendorong munculnya inovasi diberbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan dan kesehatan melalui partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, dimana program ini dapat menciptakan berbagai karya yang bermanfaat bagi pembangunan Kabupaten Tuban.
Kepemimpinan Milenial berdampak nyata Bupati Aditya Halindra Faridzky (Mas Lindra) membuktikan bahwa generasi milenial mampu membawa perubahan positif dalam pemerintahan. Transformasi positif dalam berbagai sektor, seperti ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan reformasi birokrasi, merupakan hasil nyata kepemimpinan Mas Lindra. Konsep KIK yang diterapkan oleh Mas Lindra menjadi landasan pembangunan di Kabupaten Tuban. Kolaborasi dengan berbagai pihak, inovasi dalam menghadapi perubahan zaman, dan karya nyata pembangunan menjadi kunci keberhasilan. Kesimpulan ini menggaris bawahi pentingnya kepemimpinan yang responsif, inovatif, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dalam era reformasi pemerintahan.
Disusun oleh: Riyan Nur Fitri Pratama, Noviana Widyastuti, Innama Dwi Wahyunarni, Novi Dwi Arianti
Dosen pembimbing: M. Farid Ma'ruf,S.Sos,.M.AP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H