Lihat ke Halaman Asli

Budidaya Laut Solusi Strategis

Diperbarui: 26 November 2015   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunjungan Wapres ke BPBL Waiheru Ambon
USEMAHU : Titik Balik Pengembangan Sektor Budidaya menuju Implementasi LIN

 

Ambon – Kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam acara pembukaan Musyawarah Besar Masyarakat Maluku (MUBES MAMA) yang digelar 25 November Kemarin patut diapresiasi positif, karena selain acara ceremonial yang dihadiri Wapres namun beliau sempat menyempatkan diri mengunjungi Balai Perikanan Budidaya Laut Waiheru Ambon yang merupakan salah satu pusat pengembangan teknologi budidaya laut di kawasan Timur Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Amrullah Usemahu, S.Pi Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) Saat berkunjung ke Redaksi Kompasiana 26/11/2015


“Seperti yang disampaikan Wapres bahwa Ikan di Wilayah Perairan Maluku ini berlimpah tetapi Ikan ini tidak memiliki Status Kewarganegaaran atau tidak Punya KTP karena dapat bermigrasi dari suatu daerah dengan daerah lainnya. Dan walau kita (maluku) mengklaim kalau potensi Laut kita mencapai 1,7 Juta ton/tahun tetapi belum tentu Nelayan Maluku yang menikmati Potensi yang besar tersebut, bisa saja dinikmati Nelayan luar bahkan asing, penyampaian wapres tersebut kiranya menjadi perhatian serius baik pemerintah Pusat via Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah daerah dan stakeholder perikanan lainnya. Ungkap Usemahu


Kebijakan yang sementara diberlakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI Ibu Susi Pudjiastuti terkait Moratorium Perijinan Kapal asing sudah sangatlah tepat, tetapi harus dibarengi dengan alternatif solusi terhadap nelayan Lokal khususnya di Maluku untuk bisa memordenisasi Alat tangkapnya sehingga bisa beroperasi di Zona Teritorial, ZEE Bahkan Laut Lepas dibarengi dengan kemampuan SDM yang handal dan berkualitas. Kata Usemahu


Pembangunan Kelautan dan Perikanan tidak bisa dilakukan secara parsial, karena selain perikanan Tangkap ada juga perikanan Budidaya yang jika dimanfaakan secara maksimal akan berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat Nelayan Kita, apalagi Luas Laut Maluku yang mencapai 92,4 % dan daratan yang hanya 7,6 %, maka sudah sepantasnya dilautlah adalah kebun kita.

Dengan kunjungan Wapres ke BPBL Waiheru ambon kiranya memberikan semangat baru dalam pengembangan sektor Budidaya Perikanan di Maluku, apalagi sementara ini Kodam XVI Pattimura dengan Program Emas Biru (Budidaya Ikan) yang lagi digalakan lewat kegiatan Pelatihan Maupun Bantuan Sarana Prasarana Budidaya seperti Keramba Jaring Apung kepada nelayan Pembudidaya, kiranya dapat menjadi Landasan dan titik Balik Bahwa Perikanan Budidaya harusnya menjadi solusi strategis dalam mengendalikan sektor Perikanan Tangkap yang terindikasi Gejala Over Fishing di beberapa wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Sebut Usemahu


Sebagai bagian dari Masyarakat Perikanan, saya berharap kedepan lebih diperkuat lagi sinergitas antara semua stakeholder perikanan dalam hal memanfatkan Potensi Laut yang begitu berlimpah ruah ini, sehingga target untuk menjadikan Maluku sebagai Kawasan Lumbung Ikan Nasional dapat tercapai dengan Baik. Harap Usemahu

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline