Lihat ke Halaman Asli

Tri Sapta Mw

Menulis untuk menambah pengetahuan. Amunisi menulis adalah membaca.

Manfaat Puasa Media Sosial di Bulan Ramadan

Diperbarui: 30 Maret 2024   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pri


Seringkan ada berita  gegara komen di media sosial seseorang dipidanakan. Hal itu berarti kadang giat di media sosial tanpa bijaksana akan menimbulkan kemudharatan.  Memang ada banyak sisi positif ketika melihat media sosial, misalnya mendapatkan informasi tentang lomba menulis, iklan untuk menambah ketrampilan seperti fotografi. Inspirasi membuat hidup lebih bermakna. Info tentang komunitas yang kita sukai. Atau bagi penjual bisa beriklan secara gratis. Baik secara soft selling maupun hard selling.  Masih banyak lagi sisi positif dari media sosial.  

Sebagian besar aktivitas internet  sekarang ada di media sosial. Menurut laman Kompas.com_melt water, pengguna sosial media di Indonesia Januari 2023 sebanyak 167 juta orang atau 60,4 % dari total populasi. Situs dan aplikasi membantu orang terhubung dengan teman, keluarga, klien, calon konsumen dan lainnya.

Sering bila kita memposting konten ada keinginan ingin di-like, dikomen. Ada pribadi yang mengalami hal itu akan baper. Merasa secara individunya tidak disukai. Sebenarnya bisa begitu, bisa juga algoritma konten tidak  terbaca media sosial, bila diposting pada Instagram misalnya. Jadi jangan gantungkan dirimu dengan jumlah like ya! Saya pernah melihat sebuah akun komersil, like-nya sedikit tetapi ternyata penghasilan offlinenya meningkat seiring ia rajin memasang status  WA dan membuat konten di Instagram/Tiktok.

Bagaimana dengan bulan Ramadan ini?  Pribadi yang masih perlu belajar makna media sosial pasti  bermanfaat bila puasa jasmani, media   sosial puasa juga. Agar penilaian Allahlah yang harusnya dituju. Sepakat? Sepakat ya!

Puasa  media sosial bagian dari puasa. Jasmani. Puasa ruhiyah menjaga yang bisa membatalkan puasa jasmani.  

Manfaat Puasa Media sosial selama bulan Ramadan:

1 Fokus beribadah, waktu dimanfaatkan banyak tilawah

2. Tidak membaca atau menonton akun ghibah, menjaga puasa.  

3. Mengurangi resiko isu mental healthy.  

 Mengurangi iri dengan capaian orang lain, pribadi yang baru bertumbuh dewasa, sering tidak dapat menilai hal yang dilihat di media sosial. Tak perlu iri sebab hal yang terlihat di internet tidak sesempurna  kita bayangkan. Pembuat konten pasti punya sisi yang kurang juga. Dalam buku Looking After your Mental Health, bahkan dikatakan:

What you don't see is the other 90% of their life - the arguments, the sniffly colds, the cranky days, the little failures. For every happy photo you see, there were probably lots of unhappy moments - you are not the only one who feels sad, bad, ugly or a bit of a failure sometimes.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline