Nenek saya meninggal tahun 1996, beliau pernah memberi saya sajadah pesan beliau sering-sering digunakan agar pahalanya sampai ke beliau.
Sajadah artinya tempat bersujud jadi maknanya tak sekadar selembar kain tetapi benar-benar hati kita bersujud.
Bait pertama:
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Verse pertama dari lagu religi ini, ada sajadah panjang seperti lini masa hidup. Mulai start di kehidupan hingga finish di akhir hidup. Mengingat yang sudah berlalu banyak kesalahan ada yang sudah dikoreksi dengan istigfar ada yang tidak bisa. Kadang dapat memproyeksikan diri agar selalu mengingat Allah melalui sajadah simbol sujud pada Allah.
Bait kedua:
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekadar interupsi
Banyak media nasional online menyatakan bahwa setiap sujud maka darah kaya nutrisi mengalir ke otak. Setiap lima waktu dalam sholat memang waktu kritis otak untuk dituang kembali darah bernutrisi. Sujud juga mengurangi sakit pinggang.
Disela-sela mengejar dunia kadang manusia lupa, charge semangat dengan sholat. Padahal Sholat adalah sumber semangat setelah lelah bekerja atau belajar.
Bait ketiga
Mencari Rejeki mencari lmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara adzan
Kembali tersungkur hamba
Bait ini membuat saya mengukur diri. Indikator seorang muslim untuk menegakkan sholat adalah menyegerakan sholat tak berapa lama setelah azan. Juga azan sebagai pengingat bahwa diri tak ada apa-apanya. Allahu Akbar Allah Maha Besar.
Bait keempat
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau sepenuhnya
Tak lepas kening hamba mengingatkan diri sering terburu-buru dalam bersujud. Posisi diri serendah-rendahnya bahwa Allah yang Maha Tinggi. Mengevaluasi diri sudahkah Allah tempat mengadu, tempat meminta pertolongan. Bahwa Allah senang bila hambaNya meminta tolong atau berdoa.
Dalam bulan Ramadan 2024, lagu religi ini mengingat kembali untuk tetap mengingat Allah dalam setiap kondisi. Semoga kita semua selalu semangat hingga akhir waktu, ditepi kubur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H