Banyak hobi bisa dilaksanakan saat Ramadan. Hobi saya segambreng: memfoto, menulis, membuat konten di media sosial, dan membaca buku. Sebenarnya hobi membaca buku dan menulis dalam setahun ini hal yang sulit saya kerjakan. Karena harus meluangkan waktu.
Kegiatan ini saya anggap sangat mewah. Bahkan untuk membaca buku saja saya memfaatkan waktu saat "ke belakang". Bukunya khusus, milik saya sendiri dan kalau covernya rusak tak mengapa. Bukan buku yang saya pinjam di perpustaakaan Tetum Bunaya, tempat saya bekerja. Bukan juga buku, sayang kalau sampai rusak. Tetapi saya berusaha menjaga buku walau membacanya di toilet.
Nah Kompasiana menyelenggarakan tantangan menulis saat Ramadan. Sayangnya 3 hari berlangsung saya baru tertarik ikut tantangan, hadiah utamanya terlewat. Tak apa, menantang diri untuk istiqomah menulis setiap hari saja sudah merupakan hadiah luar biasa bagi saya. Karena sudah lama kena Writing Block.
Biasanya saya punya waktu untuk menulis setelah Tarawih. Terbayang deg-deg annya karena deadline menulis Samber (Satu Ramadan Bercerita 2023) jam 12.00 malam, setelah tombol tayang ditekan tak boleh diedit, baik typo ataupun ditambahkan penulisannya.
Karena hobi menulis, saya mencari inpirasi dan sumber penulisan lewat buku dan internet. Beruntung saya bekerja di sekolah yang ada perpustakaannya dengan koleksi buku sekitar 4000 lebih.
Saya bisa meminjam dan beruntungnya pustakawannya tahu dengan isi buku. Misalnya ketika saya menulis tentang Kesehatan Kulit (tema Samber tanggal 11 April 2023) saya memperoleh saran untuk membaca buku Panduan Mudah Eating Clean, Sehat Sejati, Inspiring: Eating Clean dan Saya Pilih Sehat dan Sembuh.
Dokpri
