Lihat ke Halaman Asli

35_Siti Anugrah Nur R

Seorang pelajar

Pemerintah Segera Menindaklanjuti Kasus Kelangkaan Minyak Goreng

Diperbarui: 11 Maret 2022   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Picture by pinterest)

Seperti yang kita lihat sekarang bahwa minyak goreng sudah langka di pasaran, mau itu pasar modern ataupun pasar tradisional

Kelangkaan minyak goreng sekarang memancing kericuhan masyarakat dengan harga eceran sangat tinggi.

Direktur jenderal perdagangan dalam negeri kementerian perdagangan Oke Nurwan memberikan isu mengenai kelangkaan dan harga minyak goreng sekarang.

"Sebenarnya minyak goreng ini tidak langka, hanya saja masyarakat menuntut minyak goreng murah dan mencari mana minyak goreng harga Rp. 18.000, mana yang harga Rp. 17.500, dan mana yang harga Rp. 16.000" Oke Nurwan mengatakan dalam diskusi virtual : minyak goreng makin Raib makin gaib, Selasa (8/3/2022)

Sementara Oke menjelaskan bahwa sekarang minyak goreng yang beredar sudah terkategori sebagai minyak goreng murah.

Toga Sitanggang wakil ketua gabungan pengusaha kepala sawit Indonesia (GAPKI) juga mengatakan bahwa "Kami melihat sebenarnya tidak ada kelangkaan bahan baku"

Hal ini menjadi tanda tanya kemudian menjadi permasalahannya. Masyarakat mencurigai terjadinya penimbunan minyak goreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Oke juga mengatakan dalam pengiriman minyak goreng ke tangan masyarakat melewati banyak proses. Kata dia ada orang yang memainkan harga sebelum sampai ke konsumen.

:

Musnad Ahmad 8263: Telah menceritakan kepada kami Suraij berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Ma'syar dari Muhammad bin 'Amru bin Alqomah dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Barangsiapa menimbun dengan maksud menaikkan harga atas kaum muslimin maka ia telah berdosa."

Artinya: Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline