[caption id="" align="aligncenter" width="599" caption="Kapolda Sulsel, Irjenpol Drs. Anton Setiadji, SH, MH bersalam komando dengan Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia Drs. Hidayat Nahwi Rasul, M.Si di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan Km 16, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (28/1/2015). Pertemuan tersebut membahas rencana penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat. "][/caption]
MAKASSAR – Tidak hanya berfokus berdakwah secara lisan (dakwah bil lisan), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) juga mengembangkan dakwah dengan perbuatan (dakwah bil hal). Sehubungan dengan hal tersebut, LDII diberbagai wilayah di Indonesia telah melakukan langkah strategis.
“Kita (LDII) berbicara soal go green, bicara ekonomi syariah, pemberdayaan masyarakat pesisir di Bantaeng, dan mangrove di Kendari. Go green, kita sudah canangkan secara nasional,” kata Ketua DPP LDII Hidayat Nahwi Rasul saat bertemu Kapolda Sulsel, Irjenpol Drs Anton Setiadji SH MH di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan Km 16, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (28/1/2015).
Menurut Hidayat, bagi LDII, menanam pohon adalah suatu amal jariah. Orang islam yang menanam pohon, lanjut Hidayat, lalu buahnya dimakan oleh binatang atau manusia, maka itu menjadi ladang jariah. Meskipun yang menanamnya telah meninggal dunia, pahala tetap mengalir.
Hidayat menambahkan, LDII juga berpartisipasi dan bekerjasama menciptakan suasana yang kondusif ditengah masyarakat. “Dalam suasana tertib sosial dan keamanan itu, justeru tempat lahirnya manusia-manusia berkualitas,” ujarnya.
Disamping itu, soal mewujudkan keamanan dan ketertertiban masyarakat, kata Hidayat, bukanlah tanggungjawab polri semata. Akan tetapi juga tanggung jawab masyarakat.
Dilain pihak, Kapolda Sulsel Anton Setiadji memaparkan persepsi masyarakat terhadap institusi kepolisian. Selama ini, kata Anton, masyarakat masih menganggap negatif terhadap aparat.
“Kalau aura negatif dikeluarkan terus, jadinya negatif. Makanya saya selalu mengajak agar kita selalu positive thinking,” kata Anton.
Namun, Anton berusaha keras untuk memperbaiki institusi yang ia pimpin.
“Saya tidak ingin merubah mindset masyarakat tentang polisi. Tetapi, saya ingin merubah polisi dengan baik,” kata mantan Kadiv Hukum Polri tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW LDII Sulsel Dr Sukardi Weda dalam kesempatan yang sama memaparkan rencana Musyawarah Wilayah (Muswil) yang akan LDII Sulsel gelar. Sukardi menjelaskan, LDII Sulsel akan melaksanakan Muswil pada 28-29 Maret 2015 di Hotel Singgasana Makassar.
“Di dalam Muswil nanti tema yang kami angkat adalah LDII sebagai Learning Organization Berkontribusi untuk Mewujudkan Indonesia yang Semakin Bermartabat,” imbuh Sukardi. Dalam Muswil ke VI tersebut, LDII Sulsel mengangkat 4 kluster.
Kluster pertama yang LDII angkat, jelas Sukardi, perihal bela negara dan wawasan kebangsaan. Kluster kedua, keamanan dan ketertiban masyarakat. Kluster ketiga mencakup pendidikan, peradaban, dan ipteks. Sedangkan kluster keempat berkenaan dengan produktivitas dan entrepreneurship.
“Keempat kluster ini menjadi roh dari Muswil,” tutur dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut.
Sehubungan dengan kluster keamanan dan ketertiban masyarakat, kata Sukardi, LDII Sulsel mengusulkan kerjasama dengan Polda dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU). Sebelumnya, Kapolda Sulsel telah mencanangkan 9 program unggulan yang salah satunya ialah “Program Kampung Kamtibmas”.
“Kami berharap, ada sinergitas antara “Dai Kamtibmas” yang LDII lakukan dengan Kampung Kamtibmas dari Polda,” ujar Sukardi.
Kapolda Sulsel menyampaikan apresiasi danterimakasih atas niat dan maksud LDII tersebut.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H