[caption id="attachment_75205" align="alignleft" width="150" caption="Pak Edison sedang merakit antene buatannya, di teras rumahnya, Dok. Pribadi, 34rs"][/caption] Lima belas hari belakangan saya harus kembali ke Padang, nginap lagi, hal yg jarang saya lakukan walaupun saya kerja di Padang, tapi setiap hari saya pulang ke rumah di Solok ( 60 KM). Nginap di Padang terpaksa saya lakukan karena tulang bahu kiri anak saya patah, karena mengalami kecelakaan motor dua kali dalam selang 20 hari, hingga belum bisa pergi dan pulang sendiri dari kampus ke kontrakannya. Lalu apa hubungannya dg Antene ? Sabar doong. Anak saya ngontrak di komplek Filano Jaya, Parak Kerakah, Padang. Di komplek ini saya menemukan bahwa memulai usaha tidak selalu membutuhkan modal besar, seperti pepatah mengatakan dimana ada kemauan disana ada jalan. Sebagai mantan PNS yang selama lebih kurang 20 tahun membina usaha kecil, jawaban klasik yang saya perdapat setiap menanyakan masalah kepada pengusaha kecil adalah masalah modal. Mereka mengatakan yang penting bagi kami ada modal Pak, kalau modal ada semua dibuat. Tapi ternyata omongan mereka tidak pernah benar, setelah diberikan modal ternyata usaha mereka tidak berkembang, "masih seperti yang dulu". Lain halnya dengan "Pak Edison" tetangga disebelah kontrakan anak saya di komplek Filano Jaya, beliau berhasil mengembangkan dan menciptakan usaha baru dengan modal kecil. Itulah hubungannya dengan "Antene", karena beliau berhasil menjadi antene (suatu piranti untuk mengubah gelombang listrik menjadi gelombang elektromagnetik atau sebaliknya) bagi usahanya yaitu merobah situasi dari penjual menjadi pembuat dan penjual Antene. Mengapa saya katakan tidak memerlukan modal, karena usaha ini tidak membutuhkan peralatan dan bahan baku yang canggih dan mahal serta tidak membutuhkan ruangan yang besar untuk bengkel produksinya. Asal mula Pak Edison membuat Antene adalah dari pemikiran yang timbul tujuh tahun yang lalu. Waktu itu Pak Edison adalah pedagang alat-alat listrik yang salah satu mata dagangannya adalah antene. Antene yang dijual didatangkan dari Jawa katanya. Melihat sederhananya antene, Pak Edison lalu mencoba membuat sendiri ternyata bisa namun walaupun sederhana Pak Edison membutuhkan waktu lebih kurang satu untuk melakukan Trial dan Error produknya hingga bisa memenuhi selera konsumen. Dengan kemampuannya ini sekarang Pak Edison bisa memberikan pancing (bukan ikan) untuk membantu saudaranya, Pak Edison mengajarkan adik dan saudaranya membuat antene, produksinya dibeli untuk dijual atau memenuhi permintaan toko lain. Tanpa mengeluarkan duit pribadi ia dapat menciptakan lapangan kerja dan mata pencaharian bagi saudaranya. Antene buatan Pak Edison tersebut sederhana sekali hanya terdiri atas badan dan kepala, sedangkan kaki dan tangannya (tonggak dan kabel-kabelnya adalah urusan pembeli). [caption id="attachment_75206" align="aligncenter" width="150" caption="Badan dan Kepala antene, Dok. Pribadi, 34rs, 26/11/2010."]
[/caption] Bahan baku untuk membuatnya adlah Logam Aluminium ( dalam tiga bentuk strip, siku dan kawat kasa), mor dan baut untuk pemasang sedangkan perlatan yang digunakan adalah Bor Listrik manual, pemasang baut, gunting. Pak Edison membuatnya di teras depan rumahnya. Antena ini dalam perdagangannya diberi nama Antene Bulek (Antene Bulat). Antene ini baru bisa untuk menangkap Stasiun TV lokal yang ada stasiun pemancarnya di sekitar lokasi. (34rs)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H