Lihat ke Halaman Asli

Sela Yafi

Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

Mengatasi Tantangan Demam Berdarah dengan Peran Strategis Kesehatan Masyarakat dalam Pencegahan dan Penanggulangan

Diperbarui: 15 September 2024   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Virus dengue akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah kecil (kapiler), akibatnya terjadi pendarahan dan kekurangan cairan bahkan sampai mengakibatkan renjatan (syok). Sekitar setengah dari populasi dunia sekarang berisiko terkena demam berdarah dengan perkiraan 100-400 juta infeksi terjadi setiap tahun. Demam berdarah umumnya dapat ditemukan didaerah beriklim tropis dan subtropis di seluruh dunia, sebagian besar di daerah perkotaan dan semi perkotaan.

Demam berdarah walaupun tidak bergejala atau hanya dapat menimbulkan gejala ringan, virus tersebut terkadang dapat menyebabkan kasus yang lebih parah, dan bahkan kematian. Gejala DBD umumnya ditandai dengan demam tinggi hingga 39 derajat celcius. Kondisi ini akan bertahan selama 2-7 hari, setelah itu mengalami penurunan drastis. Selain demam tinggi, ada pula beberapa tanda dan gejala DBD yaitu sakit kepala, mual hingga muntah, nyeri dibelakang mata, tulang, dan otot, muncul ruam kulit atau bercak kemerahan di kulit, radang tenggorokan yang diiringi dengan sulit menelan dan minum.

Sejauh ini, tidak ada pengobatan demam berdarah yang khusus ditujukan untuk melawan virus dengue.  Namun, penanganan cepat dan tepat merupakan kunci dari penanganan demam berdarah. Umumnya, pengobatan demam berdarah bertujuan untuk meredakan gejala, meningkatkan kekuatan sistem imun, dan mencegah terjadinya komplikasi dengan menurunkan gejala yang muncul sekaligus melakukan upaya pencegahan infeksi virus yang lebih parah. Jika gejalanya ringan, demam berdarah bisa ditangani di rumah. Namun, bila gejalanya berat atau memburuk di tengah pengobatan mandiri, harus dibawa ke rumah sakit.

Perilaku masyarakat dan peran tenaga kesehatan dalam pencegahan DBD berpengaruh signifikan terhadap kejadian DBD. Sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan kurang tetapi menunjukkan sikap positif terhadap pencegahan DBD. Penyuluhan intensif tentang pencegahan DBD sangat penting dilakukan untuk menjamin peran aktif masyarakat dalam kegiatan pencegahan DBD.

Dengan ini tenaga kesehatan diharapkan dapat turut membantu menanggulangi penyakit DBD dengan memberikan edukasi melalui promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyebab, gejala, dan pencegahan DBD. Selain itu, tenaga kesehatan dapat melakukan pencegahan lingkungan dengan tujuan mendorong masyarakat untuk mengelola dan membersihkan lingkungan sekitar dari tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk. Upaya lain untuk dapat mencegah penyakit DBD yaitu dapat dilakukannya pengendalian vektor dimana program ini berguna untuk mengendalikan populasi nyamuk, seperti pengasapan(fogging), penggunaan insektisida, dan program pengendalian larva nyamuk. Program-program ini dirancang sebagai upaya untuk mengurangi dampak demam berdarah dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Menurut pendapat saya, penyakit ini menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks karena penyebarannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku manusia, serta sifat musiman yang berhubungan dengan iklim tropis. Dalam upaya mengatasi dan mencegah penyakit DBD,  upaya tidak hanya bergantung pada pengobatan medis saja. Tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif dari masyarakat dan peran tenaga kesehatan. Namun, perubahan perilaku masyarakat tidak bisa terjadi tanpa adanya edukasi dan sosialisasi yang efektif. Disinilah peran kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan, tanpa adanya sinergi yang baik, upaya pencegahan DBD akan sulit berhasil.

KATA KUNCI: Berdarah, Demam, Kesehatan, Pencegahan

DAFTAR PUSTAKA

Enjelita Ndoen, Maria AL Dawe, Petrus Romeo. 2020. Pengetahuan dan Sikap Masyarakat serta Peran Petugas Kesehatan Terkait Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).  Jurnal Kesehatan dan Ilmu Perilaku, 2(2), 138-147.

Tim Medis Siloam Hospitals. 2024. Demam Berdarah Dengue (DBD) - Penyebab, Gejala, Pengobatannya. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/demam-berdarah-dbd  [online]. (diakses tanggal 13 September 2024).

WHO. 2024. Demam Berdarah dan Demam Berdarah Berat. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue [online]. (diakses tanggal 13 September 2024).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline