Lihat ke Halaman Asli

Serba-serbi Pelaksanaan Menyambut Hari Raya Kuningan di Keluarga Saya

Diperbarui: 20 November 2021   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kuning dalam kata Kuningan memiliki arti berwarna kuning dan wuku yang ke-12. Wuku adalah kalender Bali yang mana perhitungannya 1 wuku sama dengan 7 hari. Dalam 1 tahun dalam kalender wuku terdapat 420 hari.

Perayaan Hari Kuningan dilakukan setiap 210 hari pada hari Saniscara Kliwon Wuku Kuningan atau dilakukan 10 hari setelah Hari Raya Galungan.

Hari Suci Kuningan dirayakan dengan cara memasang tamiang, kolem, dan endang. Tamiang adalah simbol senjata dari Dewa Wisnu karena menyerupai cakra, Kolem adalah simbol senjata Dewa Mahadewa, sedangkan Endong adalah simbol kantong perbekalan yang dipakai oleh Para Dewa dan Leluhur kita saat berperang mewalan adharma.

Pada saat perayaan Hari Raya Kuningan, yang menjadi ciri khas dari isi sesajen atau persembahan umat Hindu adalah berupa nasi kuning, berbeda dengan pelaksanaan pada saat upacara lainnya ketika Galungan, Pagerwesi, Saraswati dan hari suci lainnya yang menggunakan sarana nasi putih. Nasi kuning dibuat sebagai lambang kemakmuran dan dihaturkan sesajen sebagai tanda terimakasih karena telah dianugrahi dari Sang Hyang Widhi

Dikeluarga saya biasanya bumbu nasi kuningnya menggunakan rempah-rempah bukan menggunakan pewarna makanan. Bumbu halus yang diperlukan seperti

1. bawang putih

2. kencur

3. kunyit

4. cabai besar

5. cabai kecil

6. lengkuas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline