SEMARANG -- Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Kapuskurbuk) Kemendikbud Ramon Mohandas mengatakan, sebenarnya tidak ada istilah penghapusan Bahasa Inggris maupun Teknologi Informasi Komputer (TIK) dalam mata pelajaran Sekolah Dasar (SD).
Bahasa Inggris dan TIK, kata Ramon, merupakan mata pelajaran muatan lokal. Artinya setiap SD boleh memasukkan atau tidak memasukkan bahasa Inggris dan TIK dalam mata pelajarannya. Muatan lokal itu, ujar Ramon, selain bahasa Inggris, TIK, juga pelajaran seni budaya, dan prakarya. Pada intinya semua SD boleh menambah mata pelajaran muatan lokal namun jangan sampai penambahan muatan lokal mengurangi jam pelajaran yang ada di kurikulum.
Seperti halnya mata pelajaran bahasa Inggris yang tidak di ajarkan sejak bangku Sekolah Dasar (SD). Tidak adanya lembaga bimbingan belajar yang dapat mengisi kekosongan mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah juga menjadi kendala bagi penggalian potensi linguistik anak. Fakta masih kurang memadainya fasilitas pendidikan di negara ini sebenarnya tak bisa dimungkiri. Terlebih, saat masa pandemi yang memaksa segala aktivitas dilakukan dari rumah dan secara daring, tak sedikit pihak yang kesulitan.
Merespons hal tersebut, Tim Kuliah Kerja Nyata Undip melangsungkan pengabdian di Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Semarang, pada 30 Juni sampai dengan 12 Agustus 2021
Pada hari Minggu (01/08/2021), dua mahasiswi yang tergabung dalam Tim II KKN Undip Kelurahan Gemah melaksanakan program monodisiplin di RT 06 RW 06 Kelurahan Gemah.
Di Kelurahan Gemah, Giovanni Shafa Nandita, mahasiswa dari jurusan Sastra Inggris melakasanakan program monodisiplin bertajuk 'English Fun and Learn'. Program monodisiplin ini melibatkan anak-anak RT 06 RW 06, Kelurahan Gemah dari kelas 1 hingga kelas 5. Dalam program ini, anak-anak dilatih untuk mampu memperkenalkan diri dan menebak kosakata dalam bahasa Inggris.
Program ini juga menuntut peran aktif anak-anak untuk memberanikan diri memperkenalkan diri di depan anak-anak lainnya. Untuk menguji kemampuan anak-anak terhadap materi yang sudah dipelajari, mahasiswi mengadakan kuis yang menarik membuat anak-anak makin semangat untuk belajar bahasa Inggris. Kegiatan ini diakhiri dengan beberapa games dan hadiah yang menarik bagi anak-anak. Diakhir kegiatan anak-anak diberi buku kamus sebagai luaran dari kegiatan KKN ini supaya anak-anak secara nyata bisa mempelajari kosakata baru setiap harinya.
Penulis: Giovanni Shafa Nandita
DPL: Dr. Fuad Muhammad, Ssi, Msi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H