Pendidikan Multikultural adalah media yang dijadikan oleh sistem pendidikan nasional sebagai proses pendekatan dalam mengembangkan dan memperkuat seluruh citra manusia untuk menghargai serta mengajarkan keragaman serta perbedaan-perbedaan kultural atau budaya yang ada pada para siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, kelas sosial, warna kulit, ras, kemampuan dan usia. Dengan ini pendidikan multicultural tidak hanya berusaha mengajarkan msiswa menghargai sesama siswa akan tetapi juga lebih mengarah kepada universal, dirinya dan lingkungannya. Di Inddonesia sendiri yang memiliki kekayaan etnis, agama, bahasa, gender, kelas sosial, warna kulit, ras, kemmapuan dan usia yang sangat beragam sangat memerlukan pendidikan multikultural. Karena jika tidak akan sangat sulit untuk menyatukan segala perbedaan yang ada di setiap daerah yang ada di Indonesia. Seperti landasan Negara kita Pancasila bunyi yang ketiga "Persatuan Indonesia" akan sangat tidak mungkin itu bisa terlaksana apabila pendidikan multikultural tidak di terapkan pada sistem pendidikan Indonesia.
Akan tetapi yang menjadi PR besar bagi sistem pendidikan Indonesia adalah penguatan karakter Pancasila yang harus ditanamkan pada setiap siswa, karena jika karakter siswa tidak dibekali dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila maka akan terjadi kemerosotan identitas pada setiap siswa. Karena pada pendidikan multikultural tidak hanya budaya daerah yang di Indonesia yang dipelajari akan etapi budaya yang ada di seluruh dunia. Budaya Yng ada di daerah Indonesia menganut budaya Timur yang sangat berlawanan dengan budaya barat baik dari segi tata kerama maupun gaya hidup. Misalnya cara berpakaian di budaya Indonesia yang cenderung tertutup dan sopan sangat berbanding terbalik dengan budaya eropa yang sangat terbuka. Dengan ini walaupun siswa belajar mengenai budaya Barat jika dibekali dengan karakter yang kuat maka siswa tidak akan terpengaruh dengan budaya yang bertolak belakang dengan budayanya. Begitu juga sebaliknya, jika tidak dibekali dengan karakter yang kuat maka bisa kita bayangkan sendiri bagaimana dampaknya pada siswa.
Namun walaupun demikian, pendidikan multikultural harus tetap dilaksanakan terutama pada tingkat satuan pendidikan dasar, karena tujuan dari pendidikan multikultural itu sendiri adalah memberikan pendekatan kepada setiap individu untuk menghargai dan menjaga keberagaman yang ada di Negara kita Indonesia. Hal ini akan memberi dampak yang sangat positif bagi generasi Indonesia kedepannya dalam menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa kita. Karena dampak positif dari pendidikan multikultural itu sendiri adalah yang pertama, untuk menjelasan kepada setiap siswa betapa penting nya kita menjaga persauan dan kesatuan antar suku dan menghargai setiap perbedaan yang ada pada bangsa kita. Yang kedua, pendidikan multikultural pada sistem pendidikan juga memiliki fungsi sebagai media untuk mencegah adanya disintregasi antar suku. Dan yang ketiga adalah apabila pendidikan multikultural ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan, kemungkinan sebagian bear konflik-konflik sosial yang kerap terjadi di Indonesia akan berangsur berkurang.
Dengan ini pendidikan multikultural sangat perlu dilaksanakan dengan sebaik mungkin di dung dengan penguatan karaakter nilai-nilai pancasila pada setiap siswa dan menjelaskan betapa pentinnya menjaga dan mempertahankan keberagaman yang ada pada setiap suku dan daerah Indonesia dengan sikap yang tinggi akan toleransi dan saling menerima perbedaan tersebut. Dengan itu hubungan yang harmonis akan tercipta dan menjadi dasar mempromosikan kearifan lokal yang sangat menarik dan layak untuk di promosikan ke seluruh dunia. Karena keberagaman budaya merupakan asset besar bangsa kita. Dengan itu kitaa layak bangga menjadi bagian dari Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H