Lihat ke Halaman Asli

Delpiyanita Br Karo

Mahasiswi Administrasi Pendidikan FKIP UNJA

Sebagai Media Mobilitas Sosial Sistem Pendidikan Dituntut Semakin Kuat dalam Membentuk Karakter

Diperbarui: 1 Juni 2022   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan adalah landasan sebuah Negara dapat berubah. Karena apabila terdapat perubahan sistem pendidikaan, maka dengan seiring berjalannya waktu sebuah Negara otomatis akan ikut berubah. Terlebih kearah perbaikan. Apabila pendidikan mengalami peningkatan kualitas dan mutu, maka keadaan ekonomi dan sosial Negara juga akan ikut mengalami peningatan kualitas. Hal tersebut terjadi dikarenakan pendidikan memberikan dorongan yang kuat agar  kemajuan dapat tercapai.  Pada negara yang memiliki kebudayaan yang sangat beragam seperti Indonesia, akan sangat sult sekali mengalami mobiitas karena akan saling mengganggap bahwa suku dan budaya mereka lah yang paling benar. Maka dengan itu, pendidikan sangat penting sebagai media mobilitas agar saling menerima antar suku dan budaya. Dengan adanya pendidikan sebagai perekat dan saling memperanguhi antar daerah di seluruh Indonesia.

Pendidikan yang dipandang baik sebagai sarana agar mencapai posisi yang lebih baik dalam masyarakat. Karena semain tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat perekonomian dan status sosialnya. Pengertian mobilitas sendiri adalah suatu perubahan yang terdapaat pada suatu sector terhadap sector yang lainnya. 

Pengertian lain adalah suatu kemungkinan individu berubah tingkatan dari suatu lapisan ke lapisan yang lebih tinggi kedudukannya. Dapat dijabarkan maka mobilitas adalah perubahan posisi semua ke posisi lain. Misalnya masyarakat yang terdapat pada daerah terpencil berpindah ke daerah perkotaan. Begitu pula sebaliknya setiap suku dan budaya dapat belajar mengenai budaya dari daerah lain. Misalnya masyarakat Batak yang merantau ke daerah Minang akan belajar budaya Minang karena dia tinggal di daerah Minang. Orang minang pun akan belajar budaya batak karena ada suku Batak yang tinggal di daerah mereka. Terlebih pada zaman sekarang dengan kemajuan teknologi dan transportasi, mobilitas akan semakin cepat menyebar di seluruh lapisan masyarakat.

Sekolah sebagai mobilitas sosial tentunya memiliki pengaruh yang angat besar dalam mengambil kebijakan terhadap perbedaan tingkat perekonomian setiap siswa karena masyarakat banyak yang menentang apabila dibuat perbedaan golongan pada keadaan ekonomi. Karena tujuan dari pendidikan adaalah membekali setiap anak untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan demikian setiap anak memiliki ha yang sama seperti yang terdapat pada Peraturan Perundang- Undangan. 

Pendidikan akan selalu menjadi bagian dari sistem sosial. Di kurikulum pembelajaran di satuan pendidikan Indonesia khususnya di tingkat SD, SMP dan SMA terdapat mata pelajaran seni budaya. Disini siswa akan belajar budaya-budaya yang ada di Indonesia. Dengan ini semua siswa akan tertarik dengan daerah yang berbeda dengan daerahnya. Dengan ini juga kan mendorong adanya mobilitas sosial dibidang budaya. Selain itu mata pelajaran prakarya juga sangat membntu untuk membekali siswa dalam memproduksi suatu barang atau produk untuk mereka bisa juall guna meningkatkan kemampuan mereka.

Di Perguruan Tinggi sendiri sangat mendorong mahasisa untuk berwirausaha guna meingkatkan kemampuan mereka mengelola usaha dan membuat produk untuk mengasilkan uang untuk biaya hidup mereka sendiri. Bahkan terdapat program pekan wirusaha mahasiswa yang bisa diikuti bagi mahasiswa yang memiliki usaha. Haanya dengan memperkenalkan produk mereka dan membuat proposal dan mengusulkannya. Jika proposalnya diterima, maka akan diberi modal  untuk mengembangkan usaha tersebut. Hal tersebut tentunya memiliki tujuan untuk mendorong meningkatkan mobilitas nantinya dimulai sejak dini.

Dengan ini lembaga pendidikan sangat mendorong peningkatan status masyarakat rendah yang dimali dari pendidikan. Di sekolah sendiri setiap anak memiliki hak yang sama, dengan prestasi, dibidang akademi, olahraga, seni, kegiatan ekstra-kulikuler pemerintah siap memfasilitasi guna meniingkatkan taraf hidup seluruh lapisan masyarakat Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline