Belajar merupakan suatu proses.
“Belajar ditandai dengan adanya perubahan dalam diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan dan aspek lain yang ada pada individu”. Sudjana (2010:22)
Atau dengan kata lain belajar dikatakan sebagai kegiatan yang dialami individu untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri atau dari interaksi dengan lingkungan dan dengan belajar akan membawa individu itu pada perubahan diri dan menentukan cara dalam merespon lingkungan.
Dalam memaknai pesan-pesan layanan masyarakat yang disampaikan oleh pemerintah melalui media para remaja juga mengalami proses belajar. Seringkalipesan-pesan yang disampaikan media menuai kontroversi yang ditunjukkan dengan munculnya beda pendapat khususnya diantar remaja itu sendiri. Ini disebabkan karena tiap individu memiliki interpretasinya masing-masing terhadap pesan yang disampaikan oleh media.Munculnya perbedaan makna terhadap pesan-pesan yang disampaikan oleh pemerintah, baik melalui iklan media cetak, media elektronik, diskusi, seminar maupun penyuluhan pasti terjadi. Pesan-pesan yang awalnya mungkin dimaksudkan sebagai suatu edukasi kepada masyarakat dan remaja pada khususnya dapat dimaknai berbeda oleh tiap individu. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Brodbeck bahwa:
“Makna tidak terletak pada kata-kata, tetapi pada pikiran individu berdasarkan persepsinya. Selain itu makna terbentuk karena pengalaman individu dan diperoleh dari hasil asosiasi antara stimulus asal (unconditioned stimulus) dengan stimulus yang terkondisikan”. (Brodbeck, 1963:309-314)
Proses belajar remaja dalam memaknai pesan media dipengaruhi oleh aspek psikologis dan sosiologis yang kemudian dikonstruksi selama perjalanan hidup mereka. Umumnya dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dalam hal ini lingkungan tempat tinggal, pergaulan/hubungan pertemanan, buku-buku bacaan dan ajaran agama yang diyakini, serta keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan organisasi/kelompok/komunitas di dalam maupun luar sekolah.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Jean Piaget bahwa:
“Setiap struktur individu dibentuk secara perlahan-lahan dalam perkembangan hidup remaja. Setiap struktur ini berasal dari konstruksi awal dan dikembangkan dalam konstruksi-konstruksi berikutnya”. (dalam Suparno, 2001:122)
“Remaja membangun dunia kognitifnya sendiri. Informasi tidak hanya tercurah ke dalam benak mereka dari lingkungan. Untuk memahami dunianya, remaja mengorganisasikan pengalaman mereka. Mereka memisahkan satu gagasan yang penting dari yang kurang penting. Mereka mengaitkan satu gagasan dengan yang lainnya. Mereka bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman mereka, tapi juga menyesuaikan cara pikir mereka untuk menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan membuat pemahaman mereka lebih dalam”.(dalam Santrock, 2003:105)
Proses tersebut yang kemudian dikatakan Piaget sebagai proses perkembangan kognitif. Konstruksi awal yang telah ada dalam diri remaja mengalami perubahan konsep selama perjalanan hidupnya. Perubahan konsep atau berubahnya skema yang terjadi terus menerus sepanjang hidup individu akan menghasilkan pengetahuan. Itulah yang kemudian dikatakan sebagai proses belajar. Dari segi komunikasi, pandangan Piaget ini menunjukkan bahwa dalam pembentukan makna suatu pesan yang disampaikan oleh media, persepsi khalayak ini tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu konstruksi yang dibentuk dan dipelajari selama perjalanan hidup mereka. (shk)
Referensi:
Brodbeck, May.(1963). Philosophy of Science. Vol. 30, no. 4.the university of chicago press
Santrock, John W.(2003). Adolescene: Perkembangan Remaja. Erlangga:Jakarta
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.
Suparno, Paul.(2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H