Menurut WHO (2020), Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia, beberapa coronavirus diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Penyakit yang paling baru ditemukan yang disebabkan coronavirus adalah COVID-19. Virus dan penyakit baru ini merupakan wabah yang dimulai di Wuhan, Cina, pada Desember 2019 yang kemudian diberi nama SARS COV-2. COVID-19 sekarang menjadi pandemi yang menyerang banyak negara secara global.
Pandemi COVID-19 telah menyebar di sebagian besar daerah di Indonesia yang kasusnya meningkat setiap hari. Namun, di antara kasus COVID-19 yang meningkat setiap harinya, masih terdapat daerah yang bebas dari COVID-19 seperti daerah pedesaan di Kabupaten Toraja Utara.
Kabupaten Toraja Utara merupakan salah satu tempat yang jauh dari keramaian kota metropolitan, termasuk jauh dari ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Keadaan geografis Toraja Utara yang terletak di pegunungan dengan kondisi lingkungan yang asri ditumbuhi pepohonan hijau, serta udara yang sangat sejuk menjadi salah satu kekuatan besar bagi penduduk pedesaan di Toraja Utara untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Masyarakat pedesaan di Toraja Utara juga mengikuti perkembangan tentang COVID-19 melalui berita-berita yang disiarkan di TV, dan berbagai media berita lainnya.
Dari berbagai informasi tersebut masyarakat melakukan upaya pencegahan yaitu, setiap kelompok kecil dalam masyarakat yang disebut Lembang (Desa/Kelurahan) membentuk tim COVID-19. Di sisi lain masyarakat memiliki keunikan dalam mencegah COVID-19, seperti memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di setiap Lembang.
Dari segi sumber daya manusia, masyarakat dan tim COVID-19 membangun pondok-pondok di setiap perbatasan dusun untuk mencegah mobilitas orang asing yang melintas di masing-masing daerah pedesaan.
Setiap kali ada orang asing yang lewat, maka mereka harus dites dan diinterogasi terlebih dahulu. Oleh karena itu tidak mudah untuk memberi izin kepada orang asing yang melintas di sebuah pedesaan di Toraja Utara. Pondok-pondok ini diawasi oleh tim COVID-19 dan para pemuda yang digilir di setiap desa yang penjagaannya sangat ketat.
Dari segi sumber daya alam ialah, masyarakat pedesaan menggunakan berbagai macam tanaman yang memiliki khasiat yang sangat tinggi untuk meningkatkan sistem imun tubuh.
Tanaman tersebut seperti yang tumbuh di sekitar rumah penduduk yaitu temulawak, jahe, kunyit putih/kuning, lemon, jeruk nipis, serai, akar alang-alang, dan berbagai macam obat-obatan yang dulu nenek moyang orang Toraja di pedesaan sering menggunakannya untuk diracik menjadi ramuan-ramuan tradisional.
Terdapat juga sayuran seperti pegagan yang biasa disebut lemek oleh orang Toraja, juga daun jambu. Obat-obat herbal seperti ini, diracik oleh nenek moyang orang Toraja di pedesaan menjadi obat-obat tradisional ketika belum mengenal obat-obatan dari dunia medis pada puluhan tahun bahkan ratusan tahun yang lalu. Hasil penggunaan obat tersebut terbukti berkhasiat dilihat dari kondisi nenek moyang orang Toraja yang sehat dan panjang umur.