Lihat ke Halaman Asli

Koalisi Poros Tengah, JK siap Jadi Capres!

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jusuf Kalla Punya Kapasitas Sebagai Capres, Bukan Cawapres! (solopos.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Jusuf Kalla Punya Kapasitas Sebagai Capres, Bukan Cawapres! (solopos.com)"][/caption] Kabar gembira bagi anda yang menginginkan Sosok Jusuf Kalla (JK) menjadi pemipin negeri ini, atau bagi anda yang megharapkan capres alternatif selain jokowi dan prabowo. Sebagai mana diberitakan sebelum-sebelumnya oleh berbagai media. Jokowi selalu menjadi capres populer, seolah-olah jokowi telah memenangi pertandingan sebelum bertanding. Lalu digadang-gadangkan bahwa JKlah yang layak mendampingi Jokowi sebagai pasangan Capres-cawapres. Tak pelak, isu ini menjadi Headline salah satu koran Tabloid investasi bisnis dibawah kompasgroup yaitu kontan.co.id. dimana menulis judul besarnya Jokowi-JK presiden harapan pengusaha. Begitu juga dengan metro TV melalui Najwa Syihab, yang beberapa kali mengundang Jokowi dan JK untuk tampil di TV, mengatakan JKlah yang paling pantas untuk jokowi. dan berbagai media lainnya juga berpendapat begitu. Tapi, cocokkah dengan pengalaman JK yang segudang itu hanya menjadi wakil Jokowi? padahal pemilu sebelumnya JK lebih memilih menjadi capres bersaing dengan SBY. walaupun dikabarkan pecah kongsi dengan SBY. JK itu Kapasitasnya Capres bukan Wapres! Sebagaimana kita ketahui, dulu SBY pecah kongsi dengan JK, karena mungkin JK yang kapasitasnya diatas SBY dalam hal 'kelihaian' dan kreativitas. Menjadikan SBY seolah 'terancam' posisinya. walaupun saat ini secara pribadi dan politik tidak ada permasalahan lagi. Kesimpulan, SBY saja yang dari militer merasa 'kurang nyaman' karena JK yang 'kelebihan' kapasitas. apalagi jika jadi wapresnya jokowi? tentu sangat jauh tertinggal. JK mainannya sudah internasional, bukan hanya populernya saja. Tapi memang aksinya sudah diakui oleh dunia internasional. Oleh karena itu melalui Koalisi Poros tengah, para tokoh-tokoh dan elit-elit partai sedang membicarakan rencana koalisi. Sebagaimana kita ketahui sebalumnya, bahwa setiap partai mempunyai jagoan masing-masing. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, tentusaja semua partai saling mengerti bahwa, ego partai harus dikesampingkan demi mendapat Presiden Ideal yang punya kapasitas dan diterima oleh semua partai. dan Sosok itu adalah Jusuf Kalla atau Mahfud MD. sedangkan Cawapresnya mungkin Anis Baswedan. Jika ini terjadi, kemungkinan Nasdem yang dulu juga mengusung JK sebagai capres, dan kini berencana bergabung dengan PDIP bisa jadi berubah haluan untuk mendukung poros tengah, karena Jagoannya JK jadi capres. Mengapa harus JK, bukan Rhoma atau Mahfud MD? Mahfud MD dan Rhoma tentu bukanlah sosok yang sembarangan, kapasitas mereka juga patut diperhitungkan. Namun dalam Hal ini, Rhoma tidak memungkinkan karena Rhoma cuma disuarakan oleh PKB. Begitu juga Mahfud MD, meahfud MD bisa saja muncul, Jika hasil musyawarah menyetujuinya. Apakah Rhoma akan ngambek karena gagal capres? Rhoma, bukanlah sosok cengeng dan gila jabatan, kehadirannya kepanggung politik hanyalah sebagai bentuk perjuangannya untuk Bangsa. buktinya, dera berjayanya Golkar masa orde baru, dia lebih memilih bergabung dengan Pasukan hijau PPP. itu salah satu bukti bahwa Rhoma bukan sosok yang gila kekuasaan. Atau mencari popularitas? dengan kapasitasnya saat ini tidak mungkin seorang Rhoma mecari popularitas hanya menjadi capres. Karena masalah popularitas dan uang sudah didapatkannya jauh2 hari sebelumnya. bahkan jika kita banding dengan tokoh-tokoh sekarang, belum ada yang sanggup menandingi kepopulerannya Rhoma apalagi jika dibandingkan masa mudanya. [caption id="" align="alignnone" width="624" caption="Rhoma pun, sepertinya tak keberatan jika JK yang tampil sebagai Capres!(www.ri-for-ri.com) "]

Rhoma pun, sepertinya tak keberatan jika JK yang tampil sebagai Capres!(www.ri-for-ri.com)

[/caption] Dalam Film yang dibintangi Rhoma, Rhoma selalu jadi ksatria pembela kebenaran. Saya pikir, itu tak jauh dari kehidupan sehari-hari bag Rhoma. Apalagi jika mempermasalahkan hanya sebatas tidak jadi capres. .Jadi, jikaa nantinya ada yang coba memperkeruh atau mengadu domba Bang Rhoma dengan Cak Imin. Jauh-jauh hari Rhoma telah mempersiapkan jawabannya. "adu domba..adu domba..." silahkan lihat diyoutube tentang tembang bang rhoma adu domba. Bahkan saya yakin, Jika JK yang jadi Capres dari hasil Koalisi ini, Rhoma siap jadi Juru kampanye! Apalagi JK bukan hanya didukung oleh partai2 Politik, dari ratusan Profesor diseluruh Indonesia tentang siapa yang paling layak menjadi presiden diantara berbagai capres yang muncul, termasuk Prabowo dan Jokowi. Jusuf Kalla adalah pilihan yang paling direkomendasi oleh Profesor2 di seluruh indonesia. Bagaimana dengan Mahfud MD? Mahfudh MD juga bukan sembarangan orang, dengan kapasitasnya sebagai orang kampus dan Pernah jadi ketua MK. Tentu punya kelebihan tersendiri. Namun, jika berbicara Luar negeri atau dunia Internasional, tentu JK diatas Mahfud. Sebagai bukti, hasil Negosiasinya telah membuahkan hasil perdamaian antara GAM dan RI. Bukan hanya itu, JK juga menjadi bagian dari Palang Merah internasional dalam kasus Rohingya dan lainnya. artinya, jika berbicara Masalah pengalaman internasional, tentu JK anak mudanya. Tapi, jika hasil musyawarah nantinya menyepakati Mahfud MD, berarti itulah pilihan terbaik yang harus kita terima. Lalu Bagimana dengan Anis Baswedan? Anis, sebetulnya mengikuti konvensi Partai demokrat dalam rangka menjadi capres bukan cawapres. Namun, mengingat kondisi yang ada, jika memang dia cita-citanya 'turun tangan'. Maka dia harus menerima sebagai Cawapres. atau Dahlan Iskan yang siap mengisi posisi ini? Mengapa Harus Anis? Saat ini, partai poros tengah adalah para partai koalisi dibawah pimpinan SBY (demokrat), alangkah lebih baiknya jika Koalisi atau kerjasama antar partai tersebut terus berjalan dan langgeng hingga terus menerus. Jika dulu SBY jadi Pimpinan Koalisi karena Demokrat tampil sebagai juara. Maka kali ini, tinggal pilih siapa yang paling banyak suara untuk menjadi pimpinan koalisi. Anggap saja, Anis itu hasil Rekomendasi pimpinan Koalisi sebelumnya. Artinya, tak perlu pecah koalisi, cukup mencari pengganti pimpinan koalisi saja. Buktinya, dengan berjalan pemerintahan SBY dibawah dukungan partai2 yang berkoalisi dengan pemerintah SBY, negara kita berjalan lancar aman dan damai. walaupun masih ada beberapa kasus yang kurang dan perlu diperbaiki, itulah tugas presiden selanjutnya. [caption id="" align="alignnone" width="455" caption="SBY menang telak pada tahun 2009 karena didukung koalisi partai poros tengah. (KPU)"]

SBY menang telak pada tahun 2009 karena didukung koalisi partai poros tengah. (KPU)

[/caption] Memang dulu JK pernah jadi saingan partai poros tengah, itu hanya karena keadaan yang memaksa. tapi sekarang semua berbeda, semua telah berubah. JK bukan lagi jagoan Golkar, karena golkar telah 'dibajak' oleh ARB. Bahkan, jika JK jadi capres, tidak tertutup Kemungkinan, kader-kader Golkar akan beralih suaranya kepada JK. Pada saat itu yang mendukung SBY capres adalah Partai Demokrat (PD), PKB, PAN, dan PKS. Jadi jika Saat ini, PAN,PKB,PKS dan Demokrat diatambah NASDEM bergabung dalam koalisi. Sudah pasti itu memiliki keuatan yang dahsyat dan saya pikir akan menang satu putaran, bahkan melebihi kemenangan SBY pada 2009 lalu. Jadi jika JK-ANIS berpasangan tentu ini pasangan Cerdas, dan terbaik untuk indonesia. Karena keduanya masih bersih ,tidak terlibat skandal2 yang memalukan, punya track record masing2 yang membanggakan dan punya Visi yang Jelas untuk membangun indonesia. [caption id="" align="alignnone" width="480" caption="Jk bersama Cak Imin, Pimpinan PKB. (foto.okezone.com)"]

Jk bersama Cak Imin, Pimpinan PKB. (foto.okezone.com)

[/caption] [caption id="" align="alignnone" width="300" caption="JK bersama pimpinan Partai Nasdem, Surya Paloh (harianterbit.com)"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="210" caption="JK bersama SBY-pemimin partai demokrat, terlihat mesra. (www.presidenri.go.id)"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="398" caption="JK bersama Elit PKS (politik.news.viva.co.id)"]

JK bersama Elit PKS (politik.news.viva.co.id)

[/caption] [caption id="" align="alignnone" width="285" caption="JK bersama Hatta Rajasa, Pimpinan PAN (tribunnews.com)"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="448" caption="JK Bersama pendiri Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Kyai Maimoen Zubair*"]

JK Bersama pendiri Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Kyai Maimoen Zubair*

[/caption] [caption id="" align="alignnone" width="620" caption="Jusuf kalla juga masuk dalam bursa capres PPP (tempo.co)"]

PPP Rangkul Pondok Langitan Gagas Poros Tengah II (tempo.co)

[/caption] Lalu bagaimana Gambaran kabinetnya? Itu tentu tugas presiden dan Tak lupa berkonsultasi dengan partai pengusung, suapaya kabinetnya diisi oleh oleh orang orang berkompeten, punya kapabilitas,integritas, dan sejenisnya. Namun, jika saya boleh merekomendasikan.. dan jika Bang Rhoma Mau menjadi Meteri, Saya merekom beliau Jadi Menteri Pemuda dan olah raga atau menteri Pariwisata. Bagaimana Menurut anda.Idealkah JK-Anis Baswedan sebagai pemimpin indonesia Masa depan menggantikan SBY? jika iya, mari kita berdoa sama-sama. semoga JK-Anis Menjadi Presiden dambaan kita semua.. :) untuk bahan bacaan sebagai referensi: http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/02/07/269552157/Jusuf-Kalla-dan-Yeni-Wahid-Masuk-Daftar-Capres-PPP *http://www.swatt-online.com/



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline