Setelah membuat provokasi dengan menghina umat islam yang berujung dengan Serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo, pada Rabu (07/01/2015) menewaskan 12 orang, salah satu diantaranya adalah Stephane Charbonnier pimpinan redaksi (pemred) majalah mingguan tersebut.
Stephane Charbonnier yang akrab dipanggil Chard itu dikenal sebagai pria yang getol menghina simbol umat Islam. Pria berusia 47 itu juga bersikeras dan tidak mengindahkan ancaman serta protes umat Islam karena memuat kartun Nabi Muhammad di majalahnya.
Kini mereka mencoba memprovokasi lagi umat islam, dengan kembali membuat cover (seolah-olah itu nabi Muhammad)
dirilis dari http://www.huffingtonpost.com,
"The cover shows the Prophet Muhammad holding a "Je Suis Charlie" sign with the caption, "All is forgiven."The newspaper said that it will print over 1 million copies this week, with financial help from Google, Le Monde and other organizations. It usually prints around 60,000".
Cover majalah tersebut menunjukkan (seolah menggambarakan) Nabi Muhammad memegang "Je Suis Charlie" tanda dengan judul, "Semua diampuni." Surat kabar itu mengatakan bahwa ia akan mencetak lebih dari 1 juta eksemplar minggu ini, dengan bantuan keuangan dari Google, Le Monde dan organisasi lainnya. Biasanya mencetak sekitar 60.000.
Bagi agama lain itu terserah, membuat Tuhan Kalian telanjang, atau bebas menggambar apa saja itu memang bukan urusan kami. Tapi jangan coba-coba menghina agama dan keyakinan orang Islam. Apakah ini yang dinamakan toleransi? apakah ini HAM yang diagung2kan orang barat?
ketika ada 2 orang prancis mati karena membuat provokasi,dunia seolah2 sudah terjadi bencana besar. tapi ketika muslim dibantai sama Amerika dan dimanapun kenapa banyak yang terdiam?
Sudah saatnya umat Islam seluruh dunia bersikap!