Lihat ke Halaman Asli

Putaran Waktu

Diperbarui: 24 Juli 2015   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bismillah.

Salah satu elemen penting di dalam islam adalah waktu.Sampai-sampai Allah memberi penekanan khusus tentang perihal waktu."Demi waktu".(QS.103:1).Dan Allah memberi vonis "kerugian"kepada manusia jika kita tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.Rosulullah juga memberikan pesan yang lebih spesifik tentang pemanfaatan waktu yang optimal."memanfaatkan masa muda sebelum datangnya masa tua,masa sehat sebelum sakit,kaya sebelum miskin,senggang sebelum sibuk,dan masa hidup sebelum datangnya kematian.(HR.Al-Baihaqi)

 

Ada tiga kelompok manusia,yang berkaitan dengan masalah waktu.

     Kelompok yang pertama,adalah orang-orang yang hidupnya merasa di kejar oleh waktu.

Biasanya mereka menghabiskan waktunya untuk memikirkan target-target pencapaian hidup dengan cara matematis dan aqliahnya saja,tanpa di barengi dengan pendekatan spiritual.Bisa di tebak,jika target-targetnya berhasil di capai,kadar kesombongan mereka akan meningkat,dan keyakinan dengan qodarullah akan menurun,merasa paling hebat,merasa paling pintar.Apa yang sudah di capainya adalah berkat kerja keras,kegigihan,keuletan dan SDM yang lebih unggul di bandingkan dengan orang-orang di sekitarnya.Ia sama-sekali lupa,bahwa apa yang telah di capainya adalah 100% kehendak Allah.Sedangkan upaya dan ikhtiar manusia hanyalah bentuk tunai kewajiban belaka.Sebaliknya jika target-targetnya tidak tercapai atau bahkan menemui kegagalan,biasanya pada kelompok yang pertama ini tidak mengadukan kegagalnya kepada Allah,melainkan mengambil solusi jalan pintas,tidak perduli apa yang di lakukannya legal atau ilegal,sesuai dengan hukum-hukum syar'i atau sebaliknya.Yang ada di benaknya bagai mana ia bisa keluar dari imbas kegagalanya.Alhasil banyak dari kelompok ini yang jatuh sakit,stress,strook,atau berakhir di jeruji penjara.Tapi tidak sedikit dari kelompok ini,yang kehidupan finansialnya meningkat drastis,namun tidak memiliki kepekaan sosial,tidak punya waktu untuk orang-orang di sekitarnya bahkan terlihat acuh dan sombong.   

     Kemudian ada kelompok yang kedua,yaitu orang-orang yang hidupnya mengejar atau menyongsong waktu.

Kelompok yang kedua ini terlihat monoton, namun sebenarnya pola hidupnya terarah dan sistematis.Apa yang di lakukannya selalu berusaha untuk menduplikasi pola hidupnya rosulullah.Mereka tidak tidur 8 jam sehari seperti yang di gembar-gemborkan pakar kesehatan,karena mereka tahu,itu sudah menyita  waktunya 1/3 hari untuk tidur.Umat rosulullah rata-rata berumur sampai 60 tahun.Bisa di kalkulasikan jika kita menggunakan 1/3 hari untuk tidur itu sama halnya kita menghabiskan umur kita selama 20 tahun hanya untuk tidur.Cukuplah bagi mereka tidur 3-7 jam sehari.Dimulai dari awal malam,dan bangun pada 1/3 malam terakhir.Mereka tidak menghabiskan malamnya hanya untuk berdzikkir saja.Hingga ketika pagi datang tubuhnya fresh siap untuk berjihad.Mereka juga tidak minum 8 gelas sehari,akan tetapi mereka akan minum ketika merasa haus,dan makan ketika lapar,lalu berhenti sebelum kenyang.Mereka tidak kenal dengan kolesterol,tidak perduli dengan kadar lemak yang tinggi,baginya makanan yang sehat adalah makanan yang halal,dan di dapat dengan cara-cara yang halal dan tidak ada hak-hak orang lain di dalamnya.Perut mereka tidak ada yang buncit,karena mereka tahu,para nabi tidak ada yang memiliki perut buncit.Mereka sudah berada di masid sebelum panggilan shalat datang.Dan mereka juga berada di barisan paling depan jika ada urusan-urusan sosial yang menantang.Walaupun kehidupanya menyongsong waktu,mereka tahu,kalau mereka termasuk umat yang menunggu.Menunggu turunya nabi Isa,menunggu turunya Dajjal,menunggu datangnya hari pembalasan.Hingga untuk menyongsong datangnya tiga hal yang tadi,mereka selalu meningkatkan ketaqwaan mereka kepada Allah,sebab baginya hidup adalah pengabdian,mengabdi kepada dzat yang maha perkasa."dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia,melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku(QS.51:56)"Mereka tidak pernah berdo'a sampai lidah mereka terasa kelu,melainkan hanya singkat saja,mereka hanya ingin di teguhkan hatinya untuk DIINUL ISLAM.Mereka tidak pernah meminta rizqi yang banyak dan harta yang berlimpah,karena mereka malu,sampai detik ini mereka belum mampu menghitung nikmat yang Allah berikan kepadanya.Mereka selalu santun kepada siapa saja yang menemuinya,baik penagih hutang ataupun peminjam hutang,baik pendebat maupun peminta nasehat.Karena ia tahu Allahlah yang menggerakan kaki-kaki mereka.Mereka juga sadar,bahwa orang-orang di sekelilingnya adalah lahan untuk beribadah bukan malah sebaliknya.Kelompok mereka memang sangat sedikit di muka bumi ini,apalagi di Indonesia.Tapi mereka sadar bahwa kebenaran bukan di lihat dari banyaknya pengikut dan membludaknya jama'ah,kebenaran juga bukan datang dari apa yang di lakukan dan di contohkan oleh orang tua dan nenek moyang mereka,kebenaran juga tidak berpatok pada apa yang telah di ajarkan oleh guru dan ustadz-ustadznya.Tetapi kebenaran yang mereka yakini,adalah kebenaran yang berasal dari ucapan Allah dan prilaku rosulnya.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline