Merdeka atau Mati!. Itulah semboyan yang senantiasa dipegang teguh oleh para pejuang dan para pahlawan di masa penjajahan dalam perebutan kemerdekaan. Syukur atas berkat rahmat Allah sehingga kemerdekaan bangsa Indonesia bisa tercapai lewat perjuangan para pahlawan-pahlawan kita dimasa lalu yang senantiasa istiqomah dan memegang teguh arti persatuan dan kesatuan bangsa.
Merdeka ataoe Mati
Semboyan "Merdeka ataoe Mati" tertuang jelas dalam spanduk berkain putih polos yang membentang dan memanjang mengawali defile pada barisan depan dalam iring-iringan Parade Surabaya Juang peringatan Hari Pahlawan, 10 November, yang diselenggarakan hari Minggu, bertepatan dengan 11-11-2018.
Paradr Surabaya Juang sebagai bentuk peringatan hari Pahlawan 10 November 1945 diikuti oleh segenap elemen. Baik dari para Veteran Perang, tentara atau angkatan bersenjata mulai dari darat, laut, udara dari jajaran TNI, pelajar maupun tokoh masyarakat dan warga yang menggambarkan berbagai perwakilan dari elemen-elemen tersebut yang merupakan satu kesatuan tidak bisa terpisahkan dalam memberantas penjajahan yang merongrong kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Acara Parade Surabaya Juang mulai diberangkatkan dari titik kumpul pelataran Monumen Tugu Pahlawan Surabaya di Jalan Pahlawan dan finish di Taman Bungkul bertempat di Jalan Raya Darmo.
Parade Surabaya Juang sebagai bentuk peringatan hari Pahlawan menempuh jarak yang lumayan panjang hingga mencapai puluhan kilo meter.
Rute-rute yang dilewati iring-iringan Parade Surabaya Juang meliputi jalanan protokol di Surabaya yang juga merupakan jalanan yang bersejarah di kota Surabaya.
Start dimulai dari Jalan Pahlawan, lanjut ke Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Urip Sumoharjo dan berakhir di Jalan Raya Darmo. Sekitar pukul 08.00 pagi Parade Juang diberangkatkan dari Monumen Tugu Pahlawan Surabya terus lanjut menuju rute-rute tersebut diatas.
Parade dan Pesan Kebangsaan
Dari sekian rute jalan yang dilewati, Jalan Tunjngan merupakan rute paling favorit, bisa dibilang rute ini rute yang paling "sakral", sebagaimana diketahui di Jalan Tunjungan merupakan tempat lokasi berdiri nya Hotel Majapahit yang sebelum nya bernama hotel Yamato, merupakan saksi sejarah yang paling heroik dan tak terlupa. Tempat dimana terjadi nya peristiwa perobekan bendera Merah Putih Biru menjadi bendera Merah Putih yang merupakan bendera kebangsaan bangsa Indonesia, bendera kebanggaan negara kita.
Hotel Majapahit juga merupakan lokasi pos utama dari Parade Surabaya Juang. Setiap iring-iringan yang tergabung dalam Parade Surabaya Juang akan berhenti sesaat sampai di hotel Majapahith. Mereka berhenti dan beratraksi ataupun orasi-orasi dalam bentuk merdeka dan kebangsaan dari kebolehan yang mereka miliki dari masing-masing kesatuan ataupun kelompok iring-iringan.