Lihat ke Halaman Asli

Pudji Prasetiono

Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Zizou, Tiga Trophy dalam Satu Kepelatihan

Diperbarui: 28 Mei 2018   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Reuters

Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina, akhirnya menjadi saksi torehan sejarah baru pencapaian Real Madrid dengan tiga kali beruntun dalam perolehan thropy Liga Champions Eropa musim 2017/2018.

Pengalaman bermain, ketenangan  dalam menjalani laga, serta mental dan ditambah jam terbang dikompetisi-kompetisi elite bergengsi Liga Eropa menjadi nilai lebih bagi Real Madrid dalam menjalani laga final.

Diatas kertas Real Madrid memang lebih diunggulkan, lebih berpengalaman ketimbang Liverpool. Tetapi bukan berarti Liverpool tanpa perlawanan dalam menghadapi nama besar Real Madrid. Liverpool tetap memberikan perlawanan berarti dalam laga final sarat gengsi tersebut.

Liverpool memiliki semangat dan pergerakan cukup tinggi, tidak melihat Real Madrid sebagai team besar lantas menyurutkan daya juangnya begitu saja. Namun dengan kematangan yang dimiliki Real Madrid, mampu meredam determinasi Liverpool yang tinggi dan tetap tenang dalam menghadapi perlawanan lawan.

Setidaknya itu gambaran umum yang bisa saya berikan dari final pertandingan Liga Champions, minggu pagi, 27 Mei 2018, saat jeda turun minum babak pertama pertandingan berlangsung. Sebelum maupun sesudah kejadian insiden Mo. Salah berlangsung.

Insiden Mo. Salah

Menit 31, Mo. Salah sudah harus ditarik keluar atas cedera yang dia alami. Yang berikutnya membuat "hentakan" Liverpool agak sedikit mengendor hingga blunder Loris Karius pada babak berikutnya, yang menambah "derita tangisan" di kubu Liverpool.

Saya menyimak betul sebuah kesedihan dari raut muka Mo. Salah, dengan mata berkaca-kaca, hingga harus "undur pamit" karena tidak bisa melanjutkan pertandingan hingga akhir. Laga final yang sudah ditunggu-tunggu, bahkan oleh banyak pemain yang tidak berkesempatan untuk tampil diputaran final itu harus rela diakhiri lebih awal lantaran cedera lengan .

Kesedihan Mo. Salah bukan lantaran menahan sakit atas cedera lengan nya, melainkan harus mundur dengan terpaksa, sehingga tidak bisa membela team di partai puncak. Bukan pula lantaran karena penampilan dilapangan yang kurang,

Sementara dari kubu Real Madrid, tidak luput akan kejadian yang serupa. Dani Carvajal mengalami kesedihan yang hampir sama dengan Mo. Salah, lantaran harus keluar karena cedera. Setelah dilanggar oleh pemain Liverpool lainnya.

Dari insiden yang dialami oleh Mo. Salah menjadikan drama serta kontroversi tersendiri, yang sampai saat ini menimbulkan perdebatan sekaligus menimbulkan simpati, serta hujatan di sisi lain bagi Sergio Ramos.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline