Pertandingan yang sangat menghibur, very entertain, kata pengamat pertandingan bola seperti itu. Kedua team saling serang dengan tempo permainan yang tinggi dan cepat. Kedua team menerapkan pola permainan yang tidak monoton untuk ditonton.
Beruntung yang kita tonton pertandingan semi final antara Real Madrid v Bayern Munich bukan Atletico Madrid yang selalu menerapkan pola permainan defensive disetiap pertandingan yang ia jalani.
Stadion Santiago bernabeu yang menjadi venue pertandingan leg ke-2 semi final yang merupakan markas dari Real Madrid menjadi saksi kecepatan dan determinasi permainan kedua team. Terlihat baru pada menit ke-3, J. Kimmich berhasil menyarangkan golnya ke gawang Keylor Navas. Gol cepatnya langsung memberikan kejutan. Namun setidaknya itu gebrakan awal yang tidak berlangsung lama.
Begitu juga dengan Real Madrid yang selalu bermain dengan determinasi tinggi dan pola permainan cepatnya. Hanya berselang 7 menit dari gol yang diciptakan J. Kimmich, Karim Benzema berhasil menyamakan kedudukan dimenit ke 11 dan skor pun menjadi 1-1.
Jika kita flash back kebelakang pada pertandingan semi final leg ke-1, 26 April, distadion Allianz arena peristiwanya juga tidak jauh berbeda, J. Kimmich membobol jala Keylor Navas lebih dulu pada menit ke-28 yang tergolong menit awal. Saat itu menjadi gol satu-satunya yang berhasil diciptakan Bayern Munich.
Namun gol cepat .J. Kimmich belum bisa menutupi ketertinggalan Bayern Munich yang diakhir pertandingan hanya berhasil bermain imbang 2-2, dengan begitu Bayern Munich kalah agregat 3-4 dengan Real Madrid yang sebelumnya telah berhasil memenangkan pertandingan 1-2 di Allianz arena 26 April lalu di leg ke-1.
Peran CR7 dan Salah
Dimana peran permainan Cristiano Ronaldo sepanjang pertandingan semi final berlangsung, apakah "menghilang"?. Peran CR7 terkesan menghilang karena para defender- defender Bayern Munich berhasil mengawal dan mengantisipasi setiap pergerakan CR7 dengan baik, sehingga peran krusial CR7 yang biasa nampak mendominasi disetiap pertandingan tersebut terkesan menghilang.
Dengan begitu suplay bola yang didapat menjadi berkurang dan minim akan peluang. Sedikit sekali shooting on target, sekalipun CR7 juga sempat mencetak gol di leg ke-1 sebelum akhirnya wasit menganulir gol nya yang dianggap berbau hands ball tersebut. Sekalipun bola tidak mengenai telapak tangan secara langsung namun gol tersebut tetap dianulir.
Beda CR7 beda pula dengan Moh. Salah yang menjadi kunci kemenangan Liverpool atas As. Roma dipertandingan Semi final Liga Champions lainnya. Moh. Salah menyumbangkan 2 gol bagi kemenangan Liverpool di stadion Anfield dengan skor akhir 5-2 pada leg ke-1.
Asa Roma untuk mengejar ketertinggalan agregat 2-5 atas Liverpool gagal dan harus mengubur mimpinya untuk melaju ke final menemani Real madrid. As. Roma tidak berhasil membawa misi "comeback" nya atau mengulang sukses saat berhasil mengalahkan Barcelona dengan skor 3-0 pada leg ke-2 pertandingan sebelumnya, di perempat final Liga Champions. Walaupun sebelumnya pada saat itu sempat dikalahkan Barceloan dengan skor 1-4 di leg ke-1.
Kini As. Roma hanya bisa menang dengan skor 4-2 di Olympico stadium yang sebelumnya tertinggal 2-5 di leg yang ke-1 dengan Liverpool di Anfield stadium. Akhirnya Liverpool yang melaju ke putaran Final Liga Champions menemani Real Madrid yang akan dilangsungkan di Kiev Ukraina 26 Mei Mendatang.