Akreditasi Turun, Salah Siapa?
Akreditasi, dalam bahasan ini merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Akreditasi sendiri sekaligus merupakan indikator keberhasilan suatu lembaga pelaksana pendidikan dalam mencapai kompetensi tertentu. Dengan demikian, akreditasi telah lama menjadi tolok ukur di masyarakat untuk menentukan apakah mereka akan bersekolah atau berkuliah di lembaga pendidikan tertentu. Sebelum mempertimbangkan berbagai aspek, umumnya hanya satu hal yang akan mereka perhatikan, yakni akreditasi.
Ketika suatu universitas mengalami penurunan akreditasi yang disebabkan oleh hal-hal tertentu, perlukah mereka mengkhawatirkan hal tersebut? Bagaimana jika mereka bersikap tak acuh karena mereka telah memiliki "nama besar" sehingga siapapun akan tetap berbondong-bondong mendaftar? Atau bagaimana jika mereka bersikap tak acuh karena banyak masyarakat awam yang belum paham akan pentingnya akreditasi tersebut. Bagaimana jika justru oknum-oknum di dalamnya lah yang tidak mengindahkan hal tersebut demi mengejar ego dan kepentingan pribadi semata?
Berbagai Kasus Turunnya Akreditasi Perguruan Tinggi di Indonesia
Pertama, mari kita lihat bagaimana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atau Untirta kehilangan akreditasi A-nya pada tahun 2023 lalu. Sebelumnya pada tahun 2018, mereka telah mengantongi akreditasi A untuk keseluruhan institusi. Namun, pada tahun 2023 akreditasi mereka turun ke B. Untirta telah mencapai status A dengan instrumen lama pada 2018, yaitu sebanyak 7 standar. Namun ketika instrumen baru dengan 9 standar diberlakukan, akreditasi Untirta turun menjadi B secara otomatis saat proses konversi.