Lihat ke Halaman Asli

Peby Dwi Damayanti

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

Hambatan Implementasi PAUD berbasis Holistik Integratif

Diperbarui: 21 Oktober 2023   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Implementasi PAUD Holistik Integratif menekankan pada pengembangan seluruh aspek anak, seperti fisik, emosional, sosial, dan kognitif, dengan mengintegrasikan berbagai metode dan pendekatan pembelajaran. Oleh karena itu, adanya PAUD Holistik Integratif sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh dan terpadu melalui layanan yang sistematik, terencana yang dapat mencakup lingkungan mikro, meso, exo, dan makro. Dalam implementasi PAUD Holistik Integratif diperlukan persiapan kurikulum yang sesuai dengan prinsip Holistik Integratif. Kurikulum tersebut harus mencakup berbagai kegiatan pembelajaran yang menstimulasi perkembangan anak di setiap aspek pertumbuhannya.

Implementasi PAUD Holistik Integratif melibatkan peran penting guru dan tenaga pendidik. Guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep Holistik Integratif dan mampu mengaplikasikan pendekatan Holistik dalam proses pembelajaran. Guru dan pendidik harus mampu mengamati, memahami perkembangan anak di setiap aspek pertumbuhan serta memberikan stimulasi yang sesuai. Namun pada kenyataannya banyak lembaga PAUD yang masih belum menerapkan PAUD Holistik Integratif, karena minimnya pelibatan peran serta stakeholder sehingga belum berjalan secara maksimal.

Menurut (Ambariani & Suryana, 2022) terdapat hambatan dalam implementasi PAUD Holistik Integratif yang muncul. Hambatan tersebut di antaranya belum maksimalnya pemahaman guru terhadap PAUD Holistik Integratif, banyak tenaga pendidik, orang tua, dan masyarakat yang belum sepenuhnya memahami pentingnya pendekatan Holistik Integratif dalam pendidikan anak usia dini. Tanpa pemahaman yang cukup, sulit untuk menerapkan pendekatan dengan efektif. Minimnya sosialisasi dari dinas atau pemerintah setempat, lemahnya komitmen kerjasama antar sektor terkait, persepsi orang tua, dan keterampilan guru terkait implementasi PAUD Holistik Integratif. Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam layanan PAUD, salah satu penyebab rendahnya mutu layanan PAUD Holistik Integratif yaitu kurangnya jalinan antara pihak sekolah dengan orang tua, lembaga daerah, LSM, maupun masyarakat. Terbatasnya sarana dan prasarana, belum tersedianya fasilitas dan infrastruktur di PAUD memenuhi syarat serta kurangnya kesempatan pelatihan dan pengembangan profesional bagi para pendidik.

Hambatan lain dalam implementasi PAUD Holistik Integratif yaitu pendanaan yang tidak memadai untuk infrastruktur, materi, dan sumber daya pengajaran. Terbatasnya akses terhadap teknologi untuk pengalaman belajar interaktif dan kurangnya guru yang berkualitas dalam memahami pendekatan holistik integratif. Maka dari itu, kualitas pendidikan dapat dipengaruhi oleh infrastruktur yang tidak memadai, akses terbatas terhadap teknologi, dan kurangnya guru yang mampu menerapkan pendekatan holistik integratif. 

Selain itu persepsi tradisional tentang peran anak dalam masyarakat dapat menghambat pendekatan holistik. Keyakinan tradisional yang mengutamakan prestasi akademik di atas perkembangan secara keseluruhan, harapan orang tua hanya fokus pada keterampilan kognitif, dan tekanan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan  metode pendidikan konvensional. Hal tersebut merupakan hambatan budaya dalam penerapan PAUD secara Holistik dan Integratif.

Pendekatan holistik integratif dalam penyelenggaraan PAUD sangat penting karena pendekatan ini menekankan pada pengembangan seluruh aspek anak, seperti fisik, emosional, sosial, dan kognitif, dengan mengintegrasikan berbagai metode dan pendekatan pembelajaran. Oleh karena itu, adanya implementasi PAUD berbasis Holistik Integratif sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh dan terpadu melalui layanan yang sistematik. Tetapi hambatan-hambatan dalam implementasi PAUD Holistik Integratif dapat menghambat kemampuan lembaga PAUD untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas dan komprehensif bagi anak usia dini. Hambatan tersebut seperti, belum maksimalnya pemahaman guru, kurangnya keterlibatan masyarakat dalam layanan PAUD, pendanaan yang tidak memadai, terbatasnya akses terhadap teknologi, dan persepsi tradisional tentang peran anak dalam masyarakat. Namun, dengan upaya kolaboratif dan kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya pendekatan Holistik Integratif dalam pendidikan anak, hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi sehingga implementasi PAUD Holistik Integratif dapat berjalan dengan sukses. Dalam implementasi PAUD holistik integratif dibutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, tenaga pendidik, orang tua, dan masyarakat.

Rujukan:

Ambariani, A., & Suryana, D. (2022). Hambatan Implementasi PAUD Berbasis Holistik Integratif. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 5200--5208. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.1599

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline