INFLASI DAN PENGANGGURAN
Dalam ilmu makro ekonomi terdapat pembahasan penting yaitu inflasi dan deflasi. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa yang secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan Deflasi adalah menurunnya harga barang secara konvensional dan berkelanjutan. Tinggi rendahnya tingkat inflasi menentukan kebijakan yang dapat diambil oleh para pengambil kebijakan atau Bank Sentral. Hal ini berperan dalam menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat.
Tingginya inflasi akan berakibat mendorong suku bunga naik. Akibatnya iklim investasi menjadi lesu, Pengangguran meningkat diiringi dengan konsumsi masyarakat yang menurun. Jadi, misalkan besarnya inflasi pada tahun yang bersangkutan naik sebesar 5%, sementara pendapatan tetap, maka itu berarti secara riil pendapatan mengalami penurunan sebesar 5% yang akibatnya relatif akan menurunkan daya beli sebesar 5% juga.
Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga inflasi tetap rendah sebenarnya pada tingkat yang sangat rendah. Inflasi nol persen bukanlah tujuan utama dari kebijakan pemerintah karena sulit 5 tercapai Hal terpenting untuk dikerjakan adalah menjaganya tetap seimbang Inflasi tetap rendah. Terkadang inflasi berakselerasi secara tiba-tiba atau ada sebagai akibat dari peristiwa tertentu yang terjadi secara tidak terduga Pemerintah, misalnya devaluasi (devaluasi mata uang) sangat tinggi atau ketidakstabilan politik. Menghadapi masalah inflasi semakin cepat campur tangan pemerintah Tujuannya untuk mengembalikan stabilitas harga.
Terdepat beberapa jenis inflasi berdasarkan sifat, sebab dan asalnya.
Bedasar Sifatnya :
Bardasarkan sifatnya, inflasi dibagi menjadi 3 kategori.
- Inflasi merayap/rendah (creeping inflation), inflasi ini mudah dikendalikan karena belum terlalu mengganggu perekonomian negara. Biasanya hanya dibawah 10% pertahun.
- Inflasi menengah (galloping inflation), inflasi ini ditandai dengan kenaikan harga tinggi dalam jangka pendek dan memiliki sifat akselerasi. besarnya antara 10 -- 30% pertahun.
- Inflasi berat (high inflation), inflasi ini sangat sulit dikendalikan karena kenaikan harga pada inflasi ini bisa mencapai 100% pertahun.
Berdasar Sebabnya :
Berdasarkan penyebabnya inflasi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu inflasi yang diakibatkan oleh naiknya permintaan, naiknya biaya produksi, dan pertambahan jumlah uang beredar.
- Kenaikan permintaan (demand pull inflation) adalah kondisi dimana harga barang-barang di pasar naik. Kondisi ini dipicu ketika jumlah permintaan melebihi pasokan. Dengan kata lain, banyak orang menginginkan barang, tetapi barang yang diinginkan langka. Itu sebabnya orang berani mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan produk tersebut. Efeknya, nilai barang naik berkali-kali lipat dari harga sebelumnya.
- Biaya produksi (cost push inflation) Jika biaya produksi naik, maka produsen akan membatasi jumlah output atau produksi barang, sehingga produk yang dibutuhkan di masyarakat jumlahnya terbatas. Akibat kerbatasan jumlah produk yang dibutuhkan masyarakat maka masyarakat akan rela membeli produk dengan harga yang lebih tinggi.
- Penambahan jumlah uang beredar Hal ini dikarenakan apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, maka harga barang akan ikut mengalami kenaikan. Karena naiknya daya beli masyarakat sedangkan stok barang menipis, maka harga barang akan ikut naik.
Berdasar Asalnya
Berdasarkan asalnya inflasi dibagi menjadi dua, pertama inflasi dalam negeri (domestic inflation) yang muncul karena terjadinya defisit atau kerugian dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara.