Pada suatu ketika, di sebuah hutan yang luas dan teduh, hiduplah sehelai daun kecil yang diberi nama Lila. Lila berwarna hijau cerah dan penuh kehidupan, tergantung dengan bangga di pohon ek yang tinggi. Dia senang merasakan hangatnya sinar matahari di permukaannya dan angin sepoi-sepoi yang membuatnya menari.
Seiring pergantian musim, Lila menyadari bahwa warnanya berubah dari hijau menjadi kuning yang indah. Dia merasakan perpaduan antara kegembiraan dan ketakutan. "Apa yang terjadi padaku?" dia bertanya-tanya.
Suatu hari, seorang daun tua bijaksana bernama Oliver, yang telah melihat dan merasakan banyak musim, berbicara kepadanya. "Perubahan adalah bagian dari hidup, Lila. Rangkullah hal ini, karena hal ini membawa pengalaman dan pertumbuhan baru."
Dengan kata-kata Oliver di dalam hatinya, Lila melepaskan rasa takutnya. Dia menikmati udara di musim gugur yang segar dan caranya bersinar di bawah sinar matahari. Akhirnya, tiba saatnya dia meninggalkan pohon itu. Dia terbang lembut ke tanah, bergabung dengan dedaunan lainnya untuk menciptakan karpet warna-warni.
Perjalanan Lila tidak berakhir di situ. Saat musim dingin mendekat, dia menjadi bagian dari tanah, memberi nutrisi pada pohon yang dulu dia sebut sebagai rumahnya. Ia menyadari bahwa setiap tahapan kehidupan, mulai dari hijaunya musim semi hingga warna keemasan di musim gugur, memiliki keindahan dan tujuannya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H