Lihat ke Halaman Asli

Ketuhanan dalam Agama Hindu/Brahma Widya

Diperbarui: 18 Maret 2023   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KETUHANAN DALAM AGAMA HINDU ATAU BRAHMA VIDYA

Agama Hindu adalah agama tertua yang ada di dunia. Konsep ketuhanan dalam Agama Hindu berbeda dengan agama lainnya. Seperti yang telah kita ketahui bahwa dalam Agama Hindu terdapat banyak Dewa maupun Dewi yang kita puja, padahal pada dasarnya kita hanya memuja satu Tuhan yaitu Ida Saang Hyang Widhi Wasa. Hal ini sendiri telah tercantun di dalam kitab suci Agama Hindu yaitu Veda yaitu dalam Kitab Narayana Upanisad yang berbunyi " Eko Narayano Nadwityo Stikascit" yang artinya Tuhan itu satu tiada Tuhan yang kedua. 

Brahma Vidya sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya theologi atau ilmu yang mempelajari tentang Tuhan. Theologia berasal dari kata theos yang artinya Tuhan dan logos artinya wacana maupun ilmu dalam Bahasa Yunani. Jadi, Theologi artinya wacana ataupun ilmu tentang Tuhan.

Sebagai umat yang beragama maka mempelajari ketuhanan adalah suatu hal yang fundamental dalam hal kepercayaan terhadap agama yang dianut tersebut. Mempelajari konsep ketuhanan mampu membantu kita sebagai umat beragama dalam memahami tujuan hidup, kebenaran serta memberikan tuntunan dalam prilaku maupun praktek spiritual. Namun, ilmu tentang Tuhan ini tidak memberikan pengetahuan yang memadai tentang-Nya, melainkan pengetahuan yang bersifat analogis. 

Selain disebut Brahma Vidya, pengetahuan yang bersifat analogis ini juga disebut sebagai Brahma Tattwa Jnana. Brahma sendiri merupakan sebuah gelar yang diperuntukan kepada Tuhan sebagai yang memberikan kehidupan bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya atau Yang Maha Kuasa. Sedangkan, Tattwa Jnana artinya ilmu tentang Tuhan.

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sudah semestinya kita mendekatkan diri kehadapan-Nya. Salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yaitu dengan menerapkan yang namanya Catur Marga. Catur Marga ini sendiri adalah empat jalan atau usaha untuk menghormati Tuhan Yang Maha Esa. Adapun empat bagian dari Catur Marga diantaranya yaitu :

Bhakti Marga atau jalan kebhaktian, yang merupakan sebuah usaha untuk mencapai kesempurnaan (moksa) dengan jalan sujud bhakti kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi.

Karma Marga atau jalan perbuatan, merupakan sebuah jalan untuk mencapai kesempurnaan (moksa) dengan berbuat kebajikan, akan tetapi tidak terikat oleh nafsu jika hendak mendapatkan hasilnya.

Jnana Marga atau jalan pengetahuan, adalah sebuah jalan atau usaha mencapai kesempurnaan (moksa) dengan menggunakan kebijaksanaan filsafat ataupun ilmu pengetahuan.

Raja Marga atau jalan spiritual/meditasi, adalah suatu cara atau jalan untuk dapat mengetahui kerahasiaan serta berhubungan dengan-Nya melalui tapa, brata, yoga, dan samadhi.

Selain daripada usaha atau cara yang dapat dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi, terdapat juga beberapa sarana yang dipergunakan dalam pemujaan-Nya. Sarana pemujaan kepada Tuhan sendiri ada berbagai macam bentuknya, dalam ajaran agama Hindu disebutkan mengenai sarana yang dapat digunakan persembahan kepada Tuhan ada empat yaitu puspam, phalam, toyam, dan gandham. Puspam artinya bunga, phalam artinya buah, toyam artinya air, dan ghandam artinya wewangian. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline