Lihat ke Halaman Asli

29 Moza Rafadilla

profesi saya sebagai mahasiswa

Pengembangan Kreasi Batik Jumputan di TK Dharma Wanita Pandanarum

Diperbarui: 18 Juli 2024   13:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Dokumentasi Pribadi 

Oleh : Moza Rafadilla Az-zahra

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen,  Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Sumber Dokumentasi Pribadi

Batik merupakan salah satu bentuk dari warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh dunia. Batik juga menjadi ciri khas Bangsa Indonesia karena akan kekayaan motif yang berbeda -- beda dan memiliki ke-khas an tersendiri dari setiap daerah yang ada di Indonesia. Salah satunya batik jumputan yang memiliki motif unik serta beragam yang cocok digunakan oleh kalangan anak- anak maupun dewasa.

Taukah kamu, apa itu batik jumputan?

Batik jumputan adalah teknik pembuatan batik dengan cara mengikat kain secara tradisional dan mencelupkannya pada larutan yang telah diberi pewarna. Motif tie dye merupakan motif yang terkenal dari batik jumputan dan pembuatannya sangat mudah serta dapat dilakukan oleh pemula sekalipun. Motif batik jumputan terbentuk dari mencelupkan kain yang sudah diikat (mengikat kain dengan uang koin, kelereng, atau batu memnggunakan karet gelang)  ke zat warna, tetapi mencegah bagian -- bagian yang diikat dari penyerapan zat warna tersebut.

Pelatihan batik jumputan yang telah dilakukan  kepada wali murid TK Pandanarum, Pacet, Mojokerto merupakan salah satu program kerja kuliah kerja nyata yang membantu mewujudkan sdgs desa. Pelatihan ini dihadiri 40 peserta yang penuh dengan antusiasnya mempelajari pembuatan batik jumputan serta mengaplikasikannya ke berbagai media seperti kain, kaos, dan juga totbag. 

Pentingnya pelatihan batik jumputan ?

Pelatihan batik jumputan memiliki peran penting untuk memerkenalkan kepada masyarakat terkait batik jumputan. Mulai dari sejarah, beragam motif batik jumputan, cara pembuatan, maupun inovasi batik jumputan di era globalisasi. Dalam pelatihan ini, masyarakat diajak untuk melestarikan dan mengembangkan batik jumputan agar mudah di terima di semua kalangan. Pengembangan batik jumputan yang dilakukan agar budaya local tidak kalah saing dengan budaya asing. Masyarakat bisa tetap menggunakan batik jumputan dengan tren yang sudah ada di masa kini. Terutama pada kaum perempuan, fashion menjadi cara bagi mereka untuk mengekspresikan identitas dan kepribadian mereka. Untuk itu, penggunaan batik jumputan di masa kini dapat mengikuti modal yang banyak digemari oleh masyarakat, misalnya sebagai outer, belt, dan inovasi lainnya.

"Dalam program pengabdian masyarakat di Desa Pandanarum Kabupaten Pacet, mahasiswa Manajemen dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya terlibat dalam penyelesaian masalah yang ada di Desa Pandanarum yaitu membantu meningkatkan pelestarian budaya dan penguatan ekonomi dalam Batik Jumputan dengan upaya mengadakan workshop atau pelatihan dan praktek pembuatan Batik Jumputan berbahan kain. Mereka melakukan inovasi dengan menyelenggarakan pelatihan pembuatan batik jumputan kepada ibu -- ibu wali murid TK Dharma Wanita." jelas Dina. 

Kegiatan tersebut dilakukan pada hari Kamis (18/07/2024) di Pendopo Balai Desa Pandanarum, Pacet - Mojokerto . Damar Aryasuta selaku koordinator sekaigus panitia pelaksana memilih program ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai batik jumputan, sedangkan rata -- rata masyarakat hanya mengetahui batik tulis saja. Oleh karena itu program ini dilaksanakan dan juga nanti hasil dari batik jumputan tersebut dibagikan Kembali ke peserta yang mengikuti program pelatihan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline