Sebuah perayaan lustrum sekolah adalah momen istimewa yang memperingati pencapaian dan perjalanan panjang sebuah lembaga pendidikan. Namun, di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, perayaan lustrum tidak hanya tentang merayakan prestasi akademis semata, tetapi juga tentang memperkuat kekayaan budaya lewat gelar wayang yang mengagumkan.
Dalam peringatan lustrum sekolahnya, SMA Stella Duce 2 memilih untuk menghadirkan pertunjukan wayang sebagai puncak acara. Keputusan ini tidaklah sekadar kebetulan, tetapi merupakan langkah yang cerdas dan bermakna dalam memperkuat identitas budaya sekolah, terlebih lagi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta memiliki julukan "Indonesia mini" yang pasti sangat menjunjung tinggi nilai kebudayaannya. Gelar wayang dalam rangka lustrum ini juga mencerminkan komitmen sekolah untuk terus melestarikan budaya di tengah arus modernisasi yang terus berkembang. Dengan memasukkan seni tradisional seperti wayang dalam agenda perayaan lustrum, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta memberikan pesan yang kuat bahwa nilai-nilai budaya tidak boleh dilupakan dalam kemajuan zaman.
Pagelaran wayang ini dilaksanakan di Pendhapa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada hari Jumat, 12 Januari, 2024 pukul 19.00-selesai. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta mengundang beberapa bintang tamu, yaitu Ki Yusuf Anshor sebagai dalang, Ki Warjudi dan Elisha Orcarus Allasso. Cerita wayang yang diangkat pada saat puncak acara ini bertema "Gahutkaca Lair", Wayang Gathutkaca Lair adalah salah satu dari banyak pertunjukan wayang yang mengisahkan tentang tokoh legendaris dalam epik Mahabharata, yaitu Gathutkaca. Gathutkaca merupakan salah satu tokoh terkenal karena keberaniannya dalam pertempuran dan dedikasinya terhadap keadilan. Dia adalah putra dari Bima, salah satu Pandawa, dan memiliki peranan penting dalam berbagai peristiwa dalam Mahabharata.
Antusias penonton yang berpartisipasi dalam puncak lustrum ini sangat membludak karena tak hanya siswa dan anggota sekolah saja yang datang menyaksikan, namun banyak warga sekitar (baik yang muda maupun yang tua), bahkan siswa dari sekolah lainpun ikut menyaksikan pagelaran ini. Pertunjukan wayang ini diawali oleh sambutan sambutan dari bapak kepala sekolah dan beberapa guru lain. Setelahnya adapula acara penerimaan wayang oleh bapak kepala sekolah dan Ki Yusuf Anshor selaku dalang sebagai simbol pengesahan pagelaran wayang. Acara ini dilaksanakan semalam suntuk dan sukses menampilkan pertunjukan yang luar biasa. Dapat dilihat dari susunan acara yang tak membosankan, bintang tamu dan penonton yang membuat suasana menjadi hidup, serta aksi dalang yang luar biasa. Bakat yang dimiliki oleh sang dalang memang sangat berpengaruh besar dalam pagelaran wayang, karena kebisaannya itu cerita wayang yang diangkat menjadi lebih menarik dan makna yang tersirat juga dapat tersampaikan dengan baik.
Dengan adanya pagelaran wayang ini, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tak hanya sukses dalam merayakan pesta lustrumnya tetapi juga sukses dalam melestarikan budaya lokal Indonesia. Hal seperti inilah yang seharusnya dipertahankan, terlebih lagi bagi kaum muda, karena selain sebagai sarana hiburan pagelaran wayang juga dapat menjadi wadah penyalur kreatifitas dan pembelajaran yang mana dalam setiap cerita wayang pasti memiliki pengajaran dan makna yang dapat dijadikan pedoman dalam berperilaku di kehidupan sehari hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H