Lihat ke Halaman Asli

Syifah Nadya

mahasiswi

Mengintensifkan Pembelajaran Siswa Yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia, Ambon Pasca Pandemi Covid-19

Diperbarui: 11 Juli 2022   03:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi virus covid-19 yang berasal dari Kota Wuhan, China, mulai menyebar ke sejak Agustus 2019, dan masuk ke Indonesia pada Maret 2020. Penyebaran virus covid-19 ini secara bertahap dan perlahan memasuki berbagai macam negara disertai dengan lonjakan kasus yang tinggi. Virus ini dinilai sangat berbahaya dan juga mematikan. Menurut data, di Indonesia kasus positif covid-19 ini berjumah kurang lebih 450 kasus, terhitung sejak virus ini masuk ke Indonesia. Seiring waktu berjalan, pada Desember 2021 Indonesia bahkan ditetapkan oleh WHO (World Health Organization) menduduki posisi peringkat ke-7 kasus covid-19 terbanyak di Asia Tenggara. Terhitung hingga 4 Februari 2022,dengan masuknya varian baru yaitu Omicron, kasus covid-19 aktif di Indonesia meningkat menjadi 115.275, yang mana Indonesia naik ke peringkat ke-4, sebagai negara dengan kasus covid-19 terbanyak di Asia Tenggara.

Berbagai macam upaya telah dilakukan oleh pemerintah setempat untuk mengurangi penyebaran virus covid-19 melalui berbagai cara. Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai diterapkan di berbagai daerah di Indonesia sejak Maret 2020. Tak hanya itu, upaya lain yang dilakukan adalah melakukan lockdown dengan cara membatasi serta mengehentikan penerbangan domestik maupun luar negeri untuk mencegah penyebaran virus covid-19 ini yang dapat meningkatkan kasus. Sampai pada saat ini upaya yang dilakukan pemerintah terus berlanjut dengan pemberian vaksin gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia, serta penerapan kebijakan baru yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sudah ditetapkan sejak awal 2021. Kebijakan baru ini tentunya memiliki dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya, penyebaran virus covid-19 dikurangi dengan menutup akses masyarakat untuk berkerumun, namun dampak negatifnya yaitu kegiatan masyarakat ikut terhambat dengan adanya kebijakan ini. Banyak pegawai yang di PHK sejak pandemi covid-19 ini karena negara mengalami kerugian finansial yang cukup besar setelah mengatasi kasus covid-19. Adapun ketetapan lainnya yaitu pegawai-pegawai dialihkan ke WFH (Work From Home) dan kegiatan proses belajar mengajar juga dialihkan secara daring.

Dengan adanya pembelajaran daring ini membantu anak-anak untuk tetap menuntut ilmu tanpa harus mendatangi sekolah dan berkerumun demi mencegah meningkatnya kasus covid-19 lagi. Namun, kebijakan pembelajaran secara daring ini tidak sepenuhnya bisa diikuti oleh siswa maupun siswi secara keseluruhan karena berbagai macam hambatan. Seperti, alat yang digunakan untuk melakukan pembelajaran daring, yaitu gadget, ataupun laptop. Hal lainnya yang menjadi hambatan adalah jaringan seluler yang tidak sama di setiap tempat tinggal. Kedua hal tersebut menjadi hambatan utama bagi para siswa, dan tentunya mengganggu proses pembelajaran mereka menjadi tidak efektif.

Dua hambatan besar yang sudah dijelaskan sebelumnya ini dialami oleh Yayasan Panti Asuhan Al-Madinah,Wara, di Kota Ambon. Info singkat terkait yayasan ini, mereka bukan hanya yayasan tetapi juga pesantren yang di dalamnya terdapat sekolah yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Proses pembelajaran di Yayasan Al-Madinah, Wara ini menjadi terhambat karena tidak adanya fasilitas yang memadai mereka untuk melakukan pembelajaran secara daring. Kurangnya tenaga pendidik juga menjadi salah satu faktor besar lainnya dari terhambatnya proses belajar mengajar di Yayasan Al-Madinah di Wara, Ambon.

Melalui Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, kelompok 17 Gelombang 5 tahun 2022, di Yayasan Al-Madinah, Wara, kami memiliki tujuan utama yaitu untuk mengintensifkan pembelajaran siswa di Yayasan Al-Madinah agar menjadi optimal seperti sediakala. Tujuan ini kami realisasikan dengan  menjadi  sukarelawan untuk mengajar di Yayasan Al-Madinah agar siswa siswi disana tidak tertinggal dengan perkembangan pendidikan yang berlangsung saat ini. Tujuan utama kami dalam kegiatan ini adalah mengembangkan potensi yang dimiliki siswa siswi  SD Yayasan Al-Madinah Wara dengan cara yang menyenangkan, tetapi juga penuh edukasi di dalamnya. 

Bersama dengan  Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Nu’man Aunuh, S.H,. M.Hum, dengan Kelompok 17 PMM Bhaktiku Negeri Gelombang 5 Tahun 2022 ini menjalankan berbagai macam program kerja yang selaras dengan tujuan utama dari kegiatan ini. 

Kegiatan ini disambut dengan baik oleh pihak yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia. Siswa-siswi juga mengikuti kegiatan ini dengan penuh sukacita. 

Dalam kurun waktu 30 hari, kami melaksanakan berbagai macam kegiatan di yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia, Ambon. Seperti, melakukan Proses Belajar Mengajar tatap muka secara langsung, disini mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 17 PMM Bhaktimu Negeri Gelombang 5 Tahun 2022 mengajarkan pelajaran dasar bagi siswa-siswi kelas 1 dan 2 SD. Pembelajaran yang diberikan berupa belajar menghitung, mengenal hewan, mengenal angka dan huruf semuanya dalam dua bahasa (Multi Language) agar mereka dapat menguasai tak hanya Bahasa Indonesia, tetapi juga Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional sejak dini. 

Pembelajaran Mengenal Hewan Dalam dua Bahasa

Pembelajaran Mengenal Hewan Dalam dua Bahasa

Potret proses belajar mengajar berhitung

Metode pembelajaran yang kami terapkan menggunakan cara yang kreatif dan inovatif, belajar sambil bermain, mengingat partisipan dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas 1 dan 2 SD. Agar lebih optimal dan siswa-siswi merasa nyaman dalam proses pembelajaran berlangsung, metode inilah yang paling ampuh dalam proses pembelajaran ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline