Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Karakter di SDN Tlogomas 1: Membentuk Dasar Kepribadian Anak Melalui Keterampilan Sosial dan Emosi

Diperbarui: 28 Agustus 2024   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merupakan ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh kelompok 17 gelombang 6 yang beranggotakan Larasati Wibowo, Dhina Fadhilah Rachma, dan Gita Sovia Enjelin yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) Ikhlasul Amallynda, ST., MT. Kegiatan PMM ini dilakukan di Kelurahan Tlogomas RW. 05 dan di SDN Tlogomas 1. Program yang kami sajikan cukup bervarian seperti bimbingan belajar, literasi, kelas kreativitas, pendidikan karakter dan lain sebagainya.

Salah satu kegiatan yang menarik dan membuat murid kelas 1 hingga kelas 3 tertarik yaitu pendidikan karakter. Pendidikan karakter sangat penting untuk anak SD karena usia SD merupakan masa kritis dalam pembentukan dasar kepribadian anak. Pada fase ini, anak-anak sangat mudah menyerap nilai-nilai dan perilaku yang akan mempengaruhi tindakan mereka di masa depan.

 Oleh karena itu, penanaman karakter yang baik sejak dini akan membentuk fondasi yang kuat bagi perkembangan kepribadian mereka. Pendidikan karakter membantu dalam pengembangan keterampilan sosial yang sangat diperlukan. Melalui pendidikan karakter, anak-anak belajar cara berinteraksi secara positif dengan teman sebaya dan orang dewasa, yang penting untuk kesuksesan mereka dalam kehidupan sosial dan profesional di masa mendatang. 

Pendidikan karakter juga berperan penting dalam penanaman nilai-nilai moral. Ini membantu anak-anak memahami perbedaan antara benar dan salah, serta menginternalisasi nilai-nilai penting seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Pemahaman dan penerapan nilai-nilai ini akan membentuk mereka menjadi individu yang beretika dan berkontribusi positif pada masyarakat.

Pendidikan karakter ini ditujukan untuk kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 SDN Tlogomas 1 dengan pemateri anggota PMM. Penyampaian pendidikan karakter dilakukan dengan cara penjelasan materi interaktif yang menarik perhatian anak-anak supaya ikut berpartisipasi aktif dan memahami lebih dalam terkait materi yang disampaikan. 

Siswa siswi dikenalkan mengenai mengenal emosi dan empati. Dimulai dengan pemateri menyampaikan materi tentang empati dan emosi secara singkat dan dapat mudah dipahami untuk anak-anak. Penyampaian materi tersebut tentu saja melibatkan siswa siswi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh pemateri. 

Selanjutnya, pemateri memberikan sebuah permainan yang masih berhubungan dengan materi yang telah disampaikan. Pemateri telah menyiapkan kartu yang menjelaskan macam-macam emosi seperti senang, sedih, marah, antusias, dan lain sebagainya. Permainan tersebut dimulai dengan siswa siswi maju kedepan satu per satu untuk memilih salah satu kartu emosi tersebut. 

Kemudian setelah memilih, anak-anak diminta untuk memberikan alasan mengapa ia mengambil kartu tersebut dan apa penyebab ia merasa sesuai dengan kartu yang diambil. Permainan ini diharapkan dapat membantu anak-anak untuk lebih mengerti dan dapat meregulasi emosi yang dirasakan. 

Regulasi emosi sangat penting karena pada usia ini mereka mulai menghadapi berbagai tantangan sosial dan akademik yang baru. Kemampuan mengelola emosi membantu anak-anak ini beradaptasi dengan lingkungan sekolah, menjalin pertemanan, dan mengatasi frustasi dalam proses belajar. 

Anak yang mampu meregulasi emosinya cenderung lebih fokus di kelas, lebih mudah bekerjasama dengan teman, dan lebih siap menghadapi perubahan rutinitas. Selain itu, keterampilan ini juga mendukung perkembangan empati dan pemahaman sosial, yang penting untuk membangun hubungan positif dengan guru dan teman sebaya. 

Dengan regulasi emosi yang baik, anak-anak dapat lebih efektif mengkomunikasikan kebutuhan mereka, mengelola konflik, dan mengatasi kekecewaan, yang semuanya berkontribusi pada pengalaman sekolah yang lebih positif dan produktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline