Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden terhadap Pemilu 2024

Diperbarui: 31 Desember 2023   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Debat calon presiden dan calon wakil presiden adalah suatu forum dimana para calon presiden dan calon wakil presiden suatu negara berhadapan untuk membahas isu-isu utama dan mempresentasikan pandangan mereka kepada masyarakat. Debat calon presiden dan wakil calon presiden seringkali menjadi bagian penting dari proses demokrasi dan pemilihan umum di berbagai negara. Debat capres dan cawapres adalah factor krusial dalam proses pemilihan umum di banyak negara termasuk Indonesia. dalam debat tersebut pasangan calon akan berhadapan untuk membahas isu-isu yang relevan di masyarakat untuk memenangkan suara rakyat. 

Debat calon presiden dan calon wakil presiden memiliki dampak besar terhadap opini pemilih. Pemilih dapat mengubah dukungan mereka berdasarkan kesan yang diperoleh dari debat, termasuk cara calon presiden atau calon wakil presiden mengatasi tekanan dan berkomunikasi dengan cara efektif. Tetapi menurut beberapa pandangan, debat capres dan cawapres dinilai kurang memiliki pengaruh terhadap elektabilitas pasangan calon. Akan tetapi tim sukses masing-masing capres dan cawapres meyakini bahwa debat tersebut akan sangat penting bagi citra setiap calon. 

Mengapa beberapa orang mengatakan bahwa debat capres dan cawapres kurang memiliki pengaruh terhadap citra pasangan capres dan cawapres? Sebab partisipan atau orang-orang yang menonton debat adalah orang yang sudah menjadi pengikut setia alias partisan. Sementara, para pemilih yang masih mengambang kebanyakan tidak berminat oleh debat capres dan cawapres. 

Debat capres dan cawapres akan dilakukan sebanyak lima kali. Yaitu tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres. Debat dilakukan berpasangan, tetapi proporsi berbicara lebih banyak sesuai dengan jadwal debat. Dengan kata lain, debat dilakukan berpasangan dan capres akan dapat berbicara saat debat capres dan begitupun dengan cawapres akan dapat berbicara saat debat cawapres. Kehadiran calon pasangan yang lengkap berguna untuk menunjukkan kepada public bahwa keduanya merupakan pasangan calon yang akan maju untuk pilpres 2024. Kesempatan berbicara kepada capres dan cawapres juga bertujuan agar masyarakat semakin yakin terhadap kerjasama tim antara capres dan cawapres. 

Di kalangan publik termasuk mahasiswa, banyak mencari tahu mengenai debat capres dan cawapres di media sosial. Pada tahun ini pula KPU (Komisi Pemilihan Umum) membatasi jumlah pendukung yang akan hadir dalam ruang debat yaitu sejumlah 50 orang pada masing-masing pasangan calon. Pada saat ini debat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden telah terselenggara sebanyak dua kali dari total lima kali debat. Sampai saat ini publik juga sudah banyak tahu mengenai kapasitas dan karakter setiap kandidat yang akan terpilih menjadi pemimpin bangsa Indonesia. 

Debat capres dan cawapres tidak hanya menyajikan janji-janji atau menyampaikan visi dan misi saja. Tetapi juga harus menjelaskan dan merespon dengan cepat pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Selain itu, berguna untuk mengetahui tingkat pemikiran kritis capres cawapres dan kecekatan dalam menghadapi situasi yang tidak terduga dan penuh tekanan. Karena seperti itulah hal akan dihadapi capres dan cawapres jika terpilih dan menjabat sebagai presiden dan wakil presiden pada satu periode mendatang. Dalam pelaksanaan debat kali ini, antusias publik kian meningkat. 

Penilaian terhadap performa kandidat dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek kelancaran dan kejelasan pemaparan, aspek penguasaan materi yang didiskusikan serta aspek penampilan di atas panggung. Pada debat pertama antar capres, berdasarkan ketiga aspek tersebut, Anies Baswedan memiliki nilai unggul kemudian disusul oleh Prabowo Subianto dan yang terakhir adalah Ganjar Pranowo. Sedangkan pada debat kedua antar cawapres, penampilan Gibran yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat mendapat nilai tertinggi karena mampu menguasai panggung dan mengimbangi cawapres Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD. Penampilan Gibran secara umum diatas ekspektasi masyarakat.

Debat dalam pemilu merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam kampanye. Kehadirannya menjadi upaya persuasive tersendiri di tengah masifnya informasi mengenai kandidat lewat iklan dan media sosial. Debat berpengaruh sebagai pembelajaran pemilih terhadap kandidat dan bisa juga mengubah preferensi pemilih. Kekuatan debat calon presiden dan wakil calon presiden dinilai mampu meningkatkan pengetahuan pemilih. Hal tersebut telah diteliti oleh Amerika Serikat. Namun, tentunya peningkatan pengetahuan pemilih mengenai berbagai isu tidak selalu berarti persuasif. Banyak penelitian yang mengonfirmasi bahwa debat hanya memperkuat posisi pemilih menjadi lebih kritis. 

Sebenarnya pada pelaksanaan debat segala hal sudah dipersiapkan. Publik khawatir jika debat hanya akan menjadi formalitas semata. Namun, setidaknya dengan debat ini publik akan mempunyai sedikit gambaran mengenai karakter, arah gerak kepemimpinan, serta target yang hendak dicapai pada saat terpilih menjadi pemimpin negara Indonesia. bagi pasangan calon tentunya debat akan menguntungkan dan menjadi kesempatan untuk mengemukakan program dan mengkritisi lawannya bahkan menunjukkan serta meyakinkan masyarakat bahwa program yang telah dirancang jauh lebih unggul daripada program rancangan lawan. 

Setelah pelaksanaan kedua debat, ada beberapa yang menurut saya perlu diperbaiki. Misalnya pada sata berbicara mengenai pemberantasan korupsi, itu tidak terlalu detail dan konkrit. Para calon hanya menyampaikan soal keinginan akan melakukan apa tetapi tidak menyampaikan cara melakukannya bagaimana. Seharusnya pada kesempatan seperti ini bisa menjelaskan secara konkrit dan detail. 

Debat ini adalah kesempatan juga bagi masyarakat untuk melihat apakah mereka memiliki kredibilitas untuk memimpin negara Indonesia. Kita bisa melihat bagaimana kualitas mobilitas dan kekuatan dari masing-masing pasangan calon. Melalui debat diharapkan masyarakat awam dapat menilai karakteristik dan kebersihan dari setiap calon pemimpin. Debat diharapkan dapat menjadi referensi bagi mereka yang belum memutuskan pilihan. Maka dari itu, debat harus dibuat menarik agar dapat membangkitkan antusiasme masyarakat untuk mengikuti serngkaian pemilihan umum. Tetapi penting juga untuk menentukan mengecek kebenaran dari pernyataan yang disampaikan oleh masing-masing pasangan calon. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline