Walau kebanggaan itu sifatnya sementara, namun kita bisa menikmatinya ketika hal itu terjadi. Menjadi Kompasianer Favorite adalah bonus dari para sahabat maya di Kompasiana ketika kita melakukan kegiatan tulis menulis ini, namun tidak semua kegiatan itu membawa kebahagiaan, sebaliknya tak ada kebahagiaan tanpa ada kegiatan. Jadi kegiatan menulis itu banyak sisi positipnya daripada ruginya, selama kita mampu melenyapkan kejahatan saat menuangkan gagasan dalam kegiatan menulis ini. Kebajikan dan kebijaksanaan tak lepas dari kegiatan kita melenyapkan kejahatan dan menyingkirkan kebodohan, dengan menulis kita sedang menuju ke arah kebajikan dan kebijaksanaan dan kita harus terus mencoba memberanikan diri dengan banyak menulis di sini. Ketika acara Kompasianival 2012 di Skeeno Hall sedang berlangsung dengan Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden RI, Ketua PMI) sebagai pembicaranya, saya mengajak teman dari Komposono (Kompasianer Solo Raya) Dimas Suyatno dan istrinya Kompasianer Dewi Anggrahini serta Bubup Prameswhara, dan Kompasianer Jakarta Hai Hai yang mendapat kesempatan untuk mentraktir kami makan siang di Foodcourt lantai 2.
Dan Hai Hai pun geleng-geleng sambil ngedumel. "Yang lain pada berebut minta foto sama JK, ini Kompasianer Terfavorite malah disamperin JK hahahahahaha......." Ini kebetulan atau sudah nasibnya menjadi Kompasiner Terfavorite, ternyata lebih banyak untungnya daripada ruginya. Kenyataannya banyak sahabat Kompasianer berdesakan dan bergantian minta foto kenang-kenangan dengan JK, saya malah semeja bisa foto bareng tanpa susah-susah berdesakan. Ya kami makan bareng JK di lokasi yang sama, tapi tetap bayar sendiri-sendiri, malu dong kalo minta JK yang bayarin hehehehehehe........... Rombongan kami bisa foto bersama dan basa-basi sekedarnya, tentu sambil tertawa ngakak, maklum JK memang tokoh ceplas-ceplos yang familiar.
"Slogan bapak saya praktekkan di Kompasiana berhasil menjadi penulis Favorite lho." "Apa itu?" "Lebih cepat lebih baik pak!" "Hahahahahahaha.....bagus, bagus....." Kemudian Dimas dan Bubup ikutan foto bareng setelah saya. Ketika giliran Bubup duduk dekat JK, beliau bertanya : "Ini siapa?" "Gatot Kucing pak!" sahut Bubup nyengir.
Walau nasib Bubup "dipermainkan" dalam festival Hero Inside di Kompasianival itu, 2 kali dipanggil karena kesalahan MC-nya, sudah senang berdiri di panggung eh digusur sampai 2 kali karena kesalahan menggelikan itu. Untung Bubup mau mendampingi sang Terfavorite jadi dapat ganti FOTO SEMEJA SAMA JK! Lumayan buat ngobatin kecewanya. Selain dengan pak JK, saya juga punya kesempatan foto bareng orang-orang top di acara tersebut, namun menghilangkan peluang untuk mewawancarainya, maklum saya memang tak terpikir untuk menulis sosok yang saya temui di sana. Saya ingin menikmati kegembiraan bertemu teman-teman maya yang mau menjadi nyata, ini lebih menyenangkan daripada mencari berita.
Saya sempat ngobrol dengan Komandan Admin Kompasiana Iskandar Zulkarnain (Isjet), saya sempat nyamperin Kang Pepih Nugraha saat menunggu jemputan untuk pulang, walau sebentar namun saya bisa menangkap secara global impian ke depan dalam benaknya. Saya juga bertemu Abdul Rasyid alias Wedha, illustrator Majalah Hai kawakan. Juga berjabat dengan Kolumnis Kang Sobary atau Mohammad Sobary Dan saya senang bisa nongkrong di boothnya EMAK-EMAK GAUL.
Jangan berfikir bahwa Komunitas Emak-emak Gaul ini anggotanya emak-emak kayak di panti jompo itu lho, tapi mereka kumpulan emak yang gemar melakukan kegiatan tulis menulis, saya lihat anggotanya, para emak itu masuk kategori STNK (Setengah Tuwo Ning Kenceng). Makanya pak Dian Kelana dan pak Thamrin Dahlan betah banget nongkrong di situ hahahahahahaha..............................kabuuuuuuuuuuuuuuurrrr...................! Saya juga senang bisa makan bareng dengan sesepuh-sesepuh di Kompasiana sore harinya, Thamrin Dahlan, Nur Setiono, Hai Hai, Edi Priyatna (pak RW Desa Rangkat). Saya juga bahagia bisa ngobrol sampai malam dengan Kompasianer Nuryadi dari penerbit buku Global Publishing, yang tertarik dengan tulisan-tulisan saya.
Saya juga bisa ngobrol panjang di luar arena dengan mas Arrie Boediman La Ede tentang banyak hal, dari masalah Kafir Liberal hingga dunia entrepreneur. Sayangnya, saya nggak bisa ndengerin suara merdu si Leil Fataya, Galuh Ayu, petikan gitar Erri Subakti, permainan organ Yusuf Dwiono, dan belum NGEMATKE para sahabat yang lain secara mendalam. Waktu yang begitu panjang di acara Kompasianival 2012 itu nyatanya terasa singkat, tahu-tahu sudah naik panggung buat nerima plakat, sayang hadiahnya tidak langsung bisa diproses untuk dibawa pulang. Hari gini prosedurnya kayak zaman ORBA saja wakakakakakakakaka........ Cerita berikutnya, saya ingin menceritakan kehebohan lainnya, Plakat Penghargaan saya bisa laku DILELANG saat di Jakarta.
(Bersambung)
Illustrasi : Dimas Suyatno, Yusuf Dwiyono, Indri Hapsari, Koleksi Pribadi
Tulisan Kompasianival 2012 sebelumnya :
1. Ucapan Terima Kasih Paling Indah di Kompasiana