Lihat ke Halaman Asli

Kampanye Hitam Jokowi

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.jawaban.com/news/userfile/Jokowi-Kampanye-1.jpg

Black Campaign sudah terlanjur dikenal saat ada PEMILU atau PILKADA atau PIL-PIL yang lain. Kampanye hitam begitu katanya, bukan kampanye malam atau gelap-gelapan tapi perilaku kampanye yang dilakukan dengan menghina, memfitnah, mengadu domba, menghasut atau menyebarkan berita bohong yang dilakukan oleh seorang calon atau sekelompok orang atau partai politik atau pendukung seorang calon terhadap lawan atau calon lainnya.

Dalam ilmu komunikasi politik, tidak kenal istilah black campaign tapi NEGATIVE CAMPAIGN, artinya kurang lebih sama dengan bentuk kampanye yang inskonstitusional dan silahkan ditambahi sendiri terminology istilah ini dengan kata-kata PROKEM lainnya dah. Pilkada DKI Jakarta dengan serangan bergaya INSKONTITUSIONAL pada putaran ke 2 ini semakin bergentayangan menyerang pasangan Jokowi-Ahok di berbagai media. Pun di Kompasiana ini, akun-akun baru bermunculan, akun lama yang terbiasa mengagul-agulkan "kebenaran" keyakinannya menulis dengan berbagai gayanya dengan isu SARA mengiringi menunya. Lalu siapa yang paling banyak diserang dengan kampanye  gaya NEGATIVE CAMPAIGN ini? Sepertinya pasangan Jokowi-Ahok, tapi apakah pasangan ini tidak bisa melancarkan serangan BLACK CAMPAIGN dalam kampanyenya?

Serangan Jokowi-Ahok sudah terbuka dan terbaca jelas lewat baju kotak-kotak-nya kok, mau cari yang black atau yang white atau yang red sudah ada semua dalam warna-warni kotak-kotaknya itu. Mereka tidak tahukah kalau baju itu identitas diriI? Apakah mereka tidak tahu kalau baju bagian dari budaya? Jokowi sudah mengenakan identitas diri yang utuh lewat baju kotak-kotaknya. Baju memang bisa membuat sang pemakai membuat terhormat, namun bisa juga untuk gagah-gagahan. Tapi bisakah baju kotak-kotak membuat Jokowi Ahok terhormat? Ataukah baju kotak-kotaknya itu membuatnya semakin gagah? Tidak juga, sebab bajunya memang dijual buat biaya kampanyenya, apakah ini mau disebut BLACK CAMPAIGN? Apakah baju kotak-kotak itu mengandung unsur SARA?

http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2012/05/06/54060_20120506011517.jpg

Percayalah, baju itu hanya IDENTITAS DIRI, setelah selesai perhelatan Pilkada DKI Jakarta 2012 ini nasib baju kotak-kotak akan ditentukan. Tidak mungkin baju kotak-kotak akan menjadi pakaian wajib pegawai Pemda. Tidak mungkin baju kotak-kotak akan dijadikan seragam narapidana apalagi seragam koruptor KPK. Mana bisa baju kotak-kotak dijadikan  seragam AMONG TAMU pengantin Jawa, bisa menghilangkan nilai sakralitas acara dong. Biarkan baju kotak-kotak melenggang bebas dalam ajang Pilkada dimana saja, bukankah Indonesia salah satu kekayaannya adalah aneka ragam, aneka motif, aneka warna dan peruntukan bajunya? Apa kita sudah siap bila suatu saat BAJU IDENTITAS BUDAYA INDONESIA di KLAIM negara tetangga sebagai BAJU WARISAN BUDAYANYA? Yang jelas tubuh berbaju itu lebih beradab, namun ketika menjadi pejabat harus tahu diri untuk mengukur bajunya yang sepadan dengan jabatannya, tidak terlalu SEMPIT atau LONGGAR Baju kotak-kotak memang bukan identitas asli kita, para cowboy bangsa Amerika, para penggemar musik country pun sudah biasa mengenakan baju kotak-kotak sejak dulu. Jadi kampanye hitam memang tidak pas dilekatkan ke pasangan Jokowi Ahok, melainkan KAMPANYE KOTAK-KOTAK. Itu saja inspirasi bajunya setelah melihat VIDEO KLIP seperti di bawah ini kok :

Illustrasi : music.okezone.com, jawaban.com, kaskus.co.id




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline