Hal-hal yang menyenangkan dalam hidup di dunia ini sejatinya penuh dengan kegelapan dan kepedihan walau kita berusaha hidup dalam kesucian. KESUCIAN bukan PRESTASI. Kesucian adalah RAHMAT. Rahmat adalah KESADARAN, PENGLIHATAN, PENGAMATAN dan PEMAHAMAN. Dan akhir tahun sebagai refleksi untuk melihat ke dalam diri sendiri, apakah masih layak menganggap diri ini suci? Naluri kemanusiaan akan selalu hadir seimbang seperti sediakala. Antara yang LEMBUT dan yang KEJAM. Antara yang WELAS ASIH dan KESEWENANG-WENANGAN. Lihatlah kanan kiri kita, lihatlah dunia nyata yang sekarang telanjang di depan mata. AGAMA, DOKTRIN, BUDAYA, FALSAFAH, ETIKA, tidak selalu berhasil meredakan naluri kekejaman manusia sebagai gambar dan rupa Allah Yang Maha Pengasih.
Berkat TUHAN berlimpah-limpah untuk diberikan kepada manusia. Tuhan telah memberi tanah, air, udara, sinar penerangan, dan bibit segala macam tetumbuhan, yang semua itu merupakan ciptaan Tuhan yang tidak mungkin dibuat manusia. Kurang satu saja dari kelima bahan itu, manusia tidak akan dapat menghasilkan bahan sebagai makanan. Akan tetapi untuk menghasilkan bahan makanan, yang lima unsur dari berkat Tuhan itu harus disatupadukan dengan ikhtiar manusia. Manusia harus bekerja, menanam, mencangkul tanah, mengairi, harus mendapatkan hawa udara dan sinar matahari. Kesatupaduan antara semua berkat Tuhan itu barulah akan menghasilkan makanan. Tanpa ikhtiar atau usaha manusia, juga tidak akan dapat memberi hasil yang melimpah. Manusia harus bekerja . Hidup ini gerak dan gerakan yang benar adalah BEKERJA. Seluruh alam ini bekerja. Kekuasaan Tuhan itu bekerja tanpa hentinya. Kalau KEKUASAAN Tuhan itu berhenti bekerja sebentar saja, jantung dalam dada kita akan berhenti berdetak. Matahari, bulan dan bintang-bintang akan berhenti berputar. Bahkan seluruh anggota tubuh kita selalu bekerja, baik yang tampak di luar maupun yang berada di dalam badan. Manusia haruslah juga berikhtiar atau berusaha, namun semua usaha itu didasari penyerahan, sehingga dapat menerima semua hasilnya dengan penuh rasa syukur. Walau jiwa kita tidak akan musnah, namun jasmani akan kembali ke asalnya. Selamat Tahun Baru 2012 Kami merayakannya dengan pesta telanjang, menelanjangi beberapa ekor ayam dan kemudian kami sate bersama di halaman rumah bersama beberapa sahabat.
Illustrasi : spektrumdunia.blogspot.com,islamthis.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H