Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Nafsu Birahi yang Membakar Kita

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://3.bp.blogspot.com/_zuYQ3f-34xI/Sm7w5o1sD2I/AAAAAAAABjI/0Co0NgDqG8M/s400/draft_lens2040375module10118764photo_1214133593funny-tree.jpg

HIDUNG itu tidak hanya sekedar pelengkap wajah agar kelihatan lebih menarik untuk wajah. Hidung bukan hanya sekedar definisi seperti yang tertulis di Wikipedia saja, untuk bernafas, untuk mencium, namun hidung adalah sarana paling penting bagi TUHAN Allah untuk jalan menghembuskan nafas hidup-Nya agar Adam menjadi  mahluk yangi hidup. Hidung bukan hanya dimiliki oleh mahluk hidup saja, benda-benda pun ada yang disebut pakai hidung, misalnya hidung pesawat, artinya ujung pesawat. Tetapi kalau ada orang yang disebut HIDUNG BELANG itu artinya ada karakter yang menonjol dalam perilakunya, celakanya idiom tersebut untuk orang yang berkarakter sebagai PLAY BOY atau pria-pria yang suka mempermainkan kaum perempuan.

http://www.indonesiaindonesia.com/imagehosting/images/0/1_PawPaw.jpg

Sebagai lubang yang ada di tubuh manusia, hidung tidak sendirian, ia mempunyai 9 lubang lainnya. Dalam pitutur Adiluhur masyarakat Jawa dikenal kalimat NUTUPI BABAHAN HAWA SANGA.  Maksudnya kita harus bisa mengendalikan ke 9 lubang yang ada di dalam raga kita. Lubang itu antara lain : 1.  Anus. 2 . Mulut. 3.  Mata kiri. 4 . Mata kanan. 5 . Telinga kiri. 6.  Telinga kanan. 7.  Hidung lubang kiri. 8   Hidung lubang kanan 9.  Kemaluan/Alat Kelamin. Kesembilan lubang ini dimaknai sebagai simbol kenikmatan ragawi atau hawa nafsu. Lubang-lubang inilah yang membuat orang jatuh ke dalam jurang kenistaan. Kalau tidak waspada dan tidak bisa mengendalikan kesembilan lubang itu, orang bisa terjerumus ke dalam lubang yang lebih mengerikan lagi! Sebaliknya, kalau orang dengan bijak menggunakan kesembilan lubang itu sebagaimana mestinya, maka ia akan tampil sebagai orang yang unggul. Orang yang tidak diperbudak oleh hawa nafsu. Ungkapan NUTUPI BABAHAN HAWA SANGA secara harfiah berarti MENUTUPI KESEMBILAN LUBANG TUBUH. Bermakna bisa atau mampu berkontemplasi, bersamadi atau bermenung dengan sungguh-sungguh untuk mampu menguasai segala bentuk nafsu dalam dirinya. Inilah alam batin yang tidak mudah untuk kita masuki. Kenyataannya mengendalikan nafsu tidak cukup hanya berpuasa dengan cara bersamadi atau BERTAPA misalnya, itu semua adalah usaha sia-sia dan palsu belaka, karena tidak mungkin akan berhasil selama di dalam dirinya masih berkecamuk nafsu itu sendiri. penekanan hanyalah akan menghentikan timbulnya nafsu itu sementara waktu saja, akan tetapi bukanlah berarti bahwa nafsu itu sudah mati. Sewaktu-waktu, jika penekanannya berkurang kuatnya, tentu akan meledaklah nafsu yang ditahan-tahan. seperti api dalam sekam,sewaktu-waktu dapat membakar. Karena yang menekan nafsu ini pun sesungguhnya adalah nafsu sendiri dalam bentuk lain atau nama lain yang kita berikan kepadanya. Keinginan tidak mungkin dilenyapkan dengan lain keinginan, karena akan menjadi lingkaran setan yang tiada berkeputusan. Apa artinya bertapa di tempat sunyi, meninggalkan masyarakat agar tidak melihat lagi wanita dan timbul nafsu berahi kalau nafsu berahi itu sendiri masih bercokol di dalam batinnya, kalau dirinya sendiri setiap saat digerogoti oleh nafsu berahi yang masih bercokol di dalam batin itu? Sebaliknya, biarpun hidup di antara wanita-wanita cantik, kalau memang tidak ada nafsu berahi di dalam hatinya, hatinya sama sekali bersih, pasti tidak akan ada gangguan sesuatu di dalam batin. Jadi yang penting bukanlah mencari pelarian, bukanlah melarikan diri dari segala macam nafsu, dalam hal ini sebagai contoh adalah nafsu berahi, melainkan MEMBEBASKAN DIRI dari nafsu berahi.

Lee Ji Woo

Dan kebebasan ini hanya dapat terjadi apabila kita mengerti benar,  MENGENAL BENAR DIRI SENDIRI, mengenal nafsu birahi yang membakar kita, dan tak mungkin kita dapat mengenal tanpa kita mempelajari, mengawasi,mengamati dengan seksama tanpa usaha untuk mendudukannya! Dengan pengamatan ini maka segala akan tampak jelas, segala akan kita kenal dan dari pengamatan akan timbul pengertian, dari pengertian akan muncul suatu tindakan yang berlainan sama sekali dari tindakan palsu pelarian. Manusia memang sering lebih suka berusaha merasa puas dan mengembangkan nafsunya daripada kesadarannya. Illustrasi :zona-orang-gila.blogspot.com,archive.kaskus.us, terselubung.blogspot.com, poskota.co.id, dalimunthe.com, nikekusmarini.net63.net



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline