Awal tahun 2015 kerinduanku membuka Kompasiana kembali muncul begitu saja, walau kadang membaca tanpa login dari link-link artikel para sahabat yang nge-tag di akun Facebookku. Kemarin nyoba nulis tapi kena error, hingga hari ini pun tidak sukses mengedit artikelnya, penyakit error itulah yang membuatku tidak nyaman menulis di sini. Awal tahun 2015 kucoba menulis lagi eh ternyata lancar seperti dulu lagi, tentu ini mengasyikkan.Kembali saya kunjungi lapak ke lapak para sahabat, ada yang meninggalkan jejak koment atau LIKE saja, namun ada juga yang cuma ngintip baca diam-diam. Ternyata banyak Kompasianer baru yang tampak bersemangat menelorkan karyanya, sementara Kompasianer lama ada yang bertahan pun banyak yang menghilang, termasuk saya, karena keasyikan mengelola FANSPAGE CATETAN MAZ TONI Aka TANTE PAKU yang pengunjungnya rame banget, sebab sekali posting dalam waktu cepat pembacanya langsung ribuan, rekor pengunjung dalam satu artikel baru 150-an ribu, komentar dan likenya cukup seru, fanspage tersebut baru saya buat bulan Maret 2014 dan berhasil menulis 112 artikel, rata-rata laris manis dibaca. Ternyata, Kompasiana sekarang masih asyik seperti dulu, apalagi ada aroma PILPRES kemarin, tampak jelas para Kompasianer pun terlibat dalam KEGEMBIRAAN politik itu, hingga terjadilah kubu-kubuan, pro dan kontra pun tak bisa dielakkan lagi.
Menurut catatanku, 2 kubu Kompasianer itu sama seperti kubu di DPR RI yaitu KMP dan KIH, kalau di DPR RI KMP itu Koalisi Merah Putih dan KIH itu Koalisi Indonesia Hebat, di Kompasiana namanya tentu berbeda. KMP = Kompasianer Menyukai Perselisihan KIH = Kompasianer Ingin Happy Apakah benar demikian? Perlu rasanya kita tanyakan pada Kompasianer yang kita jumpai tadi waktu istirahat makan siang. Tanya : "KMP itu yang seperti apa pak Gun? Gunawan : "Yang suka menggurui orang lain, ringkasnya Kompasianer Polisi Moral Mas Toni!" Tanya : "Kalau menurut Pakde tentang 2 kubu KMP dan KIH di Kompasiana ini gimana?" Pakde Kartono : "Ya itu ada KOMPORWAN dan KOMPORWATI, tapi oknumnya itu-itu saja. Ada yang lupa LOG OUT, ada yang KESURUPAN, ada yang MEMALUKAN dan MALU-MALUIN, kalau Pakde mah ngompasiana bukan cari MUSUH dan RUSUH kok, masak orang ganteng cari musuh dan rusuh, gimana bisa asyik bercintanya nanti? Ha ha ha ha ha............" Tanya : "Bagaimana tentang 2 kubu Kompasianer itu mas Gatot?" Gatot Swandito : "Wah, Ada Konspirasi Admin-Kompasianer untuk Meningkatkan Jumlah Pengakses! Pokoknya banyak sudah yang terungkap "Main Mata" sekarang ini he he he he he....." Tanya : "Menurut Bunda dua kubu Kompasianer itu gimana?" Siti Swandari : "Bunda hanya bisa mengataken tetap SEMANGAT Tahun Baru 2015 dengan terus mengikuti Novel Darah Biru Yang Terluka, disitu akan terlihat mana Kompasianer model KIH dan KMP." Tanya : "Apa pendapat Ninoy soal KIH dan KMP di Kompasiana?" Ninoy N Karundeng : "Intoleransi di Kompasiana lunturkan miniatur Indonesia, sebab 2 kubu Kompasianer itu pengen semua masuk sorga, begitu menurut Sabdopanditoratu." Tanya : "Menurut Arke yang kemarin GOLPUT?" Arke : "2 kubu Kompasianer itu sama-sama KENTHIR, artinya Berbohong Yang Mengasyikkan demi Humor akhir dan awal tahun HaHaHaHaHaHa........pokoknya Kompasianer yang ada di 2 kubu itu 2x24 Jam WAJIB LAPOR daripada dituduh CABUL karena lupa pake SEMPAK." Tanya : "Rumahkayu apa pendapatmu soal 2 kubu itu?" Rumahkayu : "Diakui atau Tidak, Para Kompasianer KMP dan KIH (Memang) Sering Egois dan Kurang Toleran Pada Orang Lain, mestinya mereka bersatu mencari Cara Mengantisipasi dan Menyiasati Banjir, ya kan?" Tanya : "Kalau soal 2 kubu itu pak Suko apa ikut mengamatinya?" Suko Waspodo : "Mereka harus bisa MENCINTAI LINGKUNGAN, perkara tidak tahu Manfaat Tidur Telanjang itu but Happylah," Tanya : "Pengamatan pak Nararya soal 2 kubu Kompasianer itu gimana?" Nararya : "Singkat saja pesan saya untuk KIH dan KMP : Jangan Abaikan Netiket Saat Ngompasiana!" Tanya : "Menurut mbak Ariyani Na?" Ariyani Na : "Waduh....Yang Perlu Dilakukan di Akhir Tahun 2 kubu KIH dan KMP itu ya bersyukur menemukan Kompasiana, sebab bisa tahu Batas Terbaik untuk Menjomblo, biar tidak ribut melulu hihihihihi....." Tanya : "Elde pasti terlibat dalam 2 kubu itu ya? Terus apa komentarnya?" Elde : "Terus terang Aku Didzolimi dan Korban Bully di sini sebab aku Mencintai Mbak ANU walau si Anu Kena Anunya tapi Anunya tidak sesuai dengan Anuku, terus kubu ANU mana yang setuju dengan Anuku?" Hanya Kompasianer di atas yang berhasil saya tanya, sementara Kompasianer lainnya bila ketemu nanti tentu akan saya tanya tentang itu. Yang jelas, Kompasianer makin seru karena tidak SERAGAM, walau ada yang seragam, semoga saja seragamnya tidak bermetafor dan menjadi horor, zaman reformasi memang penuh transparansi, Salam NKRI Raya!
Sumber gambar : 1. beritamanado.com 2. www.bimbingan.org 3. gemamem.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H