Lihat ke Halaman Asli

28_Gede Darma Wiguna

Seorang Tenaga Admintrasi di sebuah sekolah dasar di bali

Krisis Harga Beras Melambung Tinggi, Rakyat Sengsara

Diperbarui: 5 April 2024   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

**Harga Beras yang Semakin Mahal**

*5 April 2024*

Indonesia, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, saat ini menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan. Krisis ekonomi yang sedang berlangsung telah memperburuk tingkat kemiskinan di negara ini, dan salah satu indikator paling mencolok dari krisis ini adalah harga beras yang semakin mahal.

Pandemi global yang berkepanjangan telah mempengaruhi sektor-sektor kunci ekonomi Indonesia, termasuk pariwisata dan ekspor komoditas. Penurunan tajam dalam pendapatan dari sektor-sektor ini telah menyebabkan peningkatan pengangguran dan penurunan standar hidup bagi banyak warga Indonesia. Dalam konteks ini, kenaikan harga beras, makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia, memiliki dampak yang sangat merugikan.

Harga beras telah meningkat secara dramatis dalam beberapa bulan terakhir. Ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan produksi beras akibat cuaca buruk dan serangan hama. Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah dan inflasi yang tinggi telah menambah beban pada ekonomi rumah tangga. Harga bahan pokok meningkat, membuat kehidupan sehari-hari menjadi semakin sulit bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

Pemerintah Indonesia telah merespons dengan berbagai langkah, termasuk stimulus fiskal dan moneter, untuk mencoba meredam dampak krisis. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal mencapai mereka yang paling rentan terhadap kemiskinan. Dalam konteks ini, pemerintah perlu melakukan lebih banyak upaya untuk menstabilkan harga beras dan memastikan bahwa semua warga memiliki akses ke makanan yang terjangkau.

Krisis ini menyoroti pentingnya reformasi ekonomi dan sosial yang lebih luas untuk memastikan bahwa semua warga Indonesia dapat menikmati manfaat pertumbuhan ekonomi. Ini termasuk investasi dalam pendidikan dan kesehatan, serta reformasi pasar tenaga kerja untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Meski menghadapi tantangan yang signifikan, semangat ketahanan dan inovasi masyarakat Indonesia memberikan harapan untuk masa depan. Dengan kebijakan yang tepat dan komitmen untuk reformasi, Indonesia dapat mengatasi krisis ini dan membangun ekonomi yang lebih kuat dan inklusif. Namun, untuk mencapai tujuan ini, penting bagi semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang berkelanjutan dan inklusif untuk krisis ini.

Dalam jangka panjang, solusi untuk krisis ini mungkin melibatkan diversifikasi ekonomi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu, peningkatan investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, dan reformasi struktural untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketidaksetaraan. Dengan cara ini, Indonesia dapat membangun kembali ekonomi yang kuat dan inklusif yang mampu menghadapi tantangan masa depan.

Namun, untuk saat ini, prioritas utama harus diberikan untuk mengatasi krisis harga beras dan memastikan bahwa semua warga Indonesia memiliki akses ke makanan yang terjangkau. Ini adalah langkah penting pertama dalam perjalanan panjang menuju pemulihan ekonomi dan pengurangan kemiskinan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline