Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ramadhani Dimyati

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Banyak Sayur Dibuang Karena Tidak Laku, Mahasiswa PMM UMM Sosialisasikan Digital Marketing pada Kelompok Tani Desa Slamet

Diperbarui: 8 Maret 2022   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

“Pertanian merupakan sektor pangan yang penting bagi kehidupan manusia” dari pernyataan tersebut dapat dipastikan jika pertanian merupakan aspek penting penopang pangan serta penggerak roda perekonomian suatu negara. Namun sektor pertanian khususnya di negara berkembang seperti Indonesia memiliki banyak permasalahan dalam sektor pertanian, salah satunya adalah pemasaran. Karena permasalahan tersebut serta pentingnya sektor pertanian dalam menjaga tatanan pangan suatu negara, inilah yang membuat lima orang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tergerak untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Kelima Mahasiswa ini tergabung kedalam program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 44 gelombang 01 yang diadakan UMM sebagai bentuk perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, Asas Kemuhammadiyahan, dan Kemanusiaan.

Mahasiswa PMM kelompok 44 gelombang 01 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengajak kelompok tani Desa Slamet untuk beralih ke pasar digital. Selain mengajak kelompok tani untuk beralih ke pasar digital kami juga mengedukasi bagaimana strategi online marketing yang baik dan benar sehingga menghasilkan persentase keuntungan yang tinggi.

Digitalisasi marketing dalam sektor pertanian memang bukanlah hal yang baru. Akan tetapi tidak semua kalangan masyarakat tani mengetahui bagaimana pelaksaan strategi marketing online yang baik dan benar. Hal inilah yang coba kami sosialisasikan dan edukasikan pada masyarakat kelompok tani Desa Slamet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang ketika pembukaan program kerja kami dan sosialisasi yang kami adakan selama 4 hari pada 22-24 Februari 2022.

dokpri

dokpri

Ketika kami melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai online marketing, masyarakat kelompok tani banyak bercerita jika persaingan di pasar tradisional sangatlah ketat serta harga sayuran yang tidak menentu membuat beberapa petani menyerah dalam membudidayakan sayuran, bahkan tak jarang para petani yang membuang sayuran mereka yang tidak laku ke sungai serta membagi-bagikan sayuran secara gratis pada pengguna jalan yang sedang lewat secara cuma-cuma. Kami juga mendengar jika para masyarakat usia muda enggan untuk terjun kedalam sektor pertanian karena berbagai permasalahan tersebut yang membuat pekerjaan sebagai seorang petani dipandang sebelah mata.

Setelah kami mendengar permasalahan tersebut kami Mahasiswa PMM UMM kelompok 44 gelombang 01 semakin termotivasi untuk menjalankan program kerja kami, dengan harapan yang besar jika program kerja kami mampu mengatasi permasalahan pemasaran para petani di Desa Slamet. Kami juga berharap dengan terwujudnya digitalisasi marketing ini, para masyarakat usia muda Desa Slamet mau bergabung untuk membantu para petani mengembangkan sektor pertanian ke arah yang lebih modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline