Lihat ke Halaman Asli

Ananda Merlyna Anggraini

Universitas Muhammadiyah Malang

Yabhysa Peduli TBC Kota Malang, Berjuang untuk Pemberantasan TBC dengan Kolaborasi dan Edukasi

Diperbarui: 2 Juli 2024   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram @amandamerlyna

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang telah menjadi masalah kesehatan global yang serius. Bakteri yang dikenal sebagai Mycobacterium tuberkulosis adalah sumber penyakit ini; ini terutama mempengaruhi paru-paru tetapi juga dapat merusak organ tubuh lainnya. Mayoritas infeksi TBC terjadi di negara-negara terbelakang seperti Indonesia, dimana jutaan orang tertular penyakit ini setiap tahunnya. 

Menurut data terbaru, Indonesia memiliki 969 ribu kasus dan 93 ribu kematian akibat tuberkulosis setiap tahunnya dan menempati peringkat kedua di dunia setelah India. Kota Malang, sebagai salah satu kota yang paling terdampak, telah mengalami peningkatan kasus TBC yang signifikan dalam statistik ini. Tingginya angka kasus TBC di Kota Malang menunjukkan perlunya perhatian serius dan tindakan cepat dalam menangani penyakit ini. Dalam upaya menghadapi situasi ini, Banyak upaya yang dilakukan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) Peduli TBC di Kota Malang untuk meningkatkan penemuan jumlah kasus baru TBC, khususnya di Kota Malang.

Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) di Kota Malang telah menginisiasi berbagai langkah untuk memberantas TBC. Salah satu program yang menonjol adalah "Skrining dan Pencegahan TBC Berbasis Masyarakat dengan Chest X-Ray Artificial Intelligence (CXR AI)". Kegiatan ini diikuti oleh 1200 orang yang pernah melakukan kontak serumah dengan penderita TBC yang terbukti positif. Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan layanan skrining menggunakan teknologi. 

Melalui inisiatif ini, Yabhysa berupaya meningkatkan deteksi kasus baru dan menurunkan angka kematian akibat TBC di Kota Malang. Yabhysa bekerja dengan strategi berbasis komunitas, fokus pada area dengan tingkat prevalensi tinggi, dan mengutamakan kontak serumah yang belum menjalani pemeriksaan. Dengan menggunakan teknologi CXR AI, mereka dapat menganalisis hasil skrining dengan lebih cepat dan akurat, yang penting untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat waktu. Program ini tidak hanya membantu dalam identifikasi cepat kasus TBC, tetapi juga mengurangi beban kesehatan masyarakat dengan meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan.

Pada tanggal 15 Desember 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dan Yabhysa Peduli TBC Kota Malang bersama-sama menyelenggarakan konferensi pers bertajuk "Pernyataan Bersama Upaya Kolaboratif Penanggulangan TBC di Kota Malang" di Hotel Tugu Malang, hal ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk menghadapi TBC. Kegiatan ini bertujuan sebagai penguatan pencegahan dan pengendalian kasus TBC di Kota Malang. 

Dalam kegiatan ini, Kepala Dinkes Kota Malang yaitu Bapak Husnul Muarif serta Kepala SSR Yabhysa Peduli TBC Kota Malang yaitu Ibu Rully Narulita, mengungkapkan keberhasilan yang telah dicapai dalam penanggulangan TBC dan berencana untuk terus meningkatkan upaya penanggulangan TBC di Kota Malang. Kegiatan ini mencakup rencana nasional untuk memperkuat dedikasi, memperluas aksesibilitas layanan, meningkatkan inisiatif kesehatan, dan menyoroti peran proaktif masyarakat dan pemerintah.

Setelah acara tersebut, Bapak Husnul Muarif memberikan apresiasi yang besar terkait dengan kerja sama yang diinisiasi oleh SSR Yabhysa di Kota Malang. Dr. Husnul Muarif mengungkapkan bahwa tindakan yang telah diusahakan sejauh ini sudah menunjukkan hasil yang baik, tetapi masih perlu terus ditingkatkan. Salah satu pendekatan yang dianggap efektif adalah dengan meningkatkan investigasi kontak untuk menemukan terduga TBC lebih awal. 

Selain itu, dr. Husnul menekankan pentingnya peran semua pihak, termasuk masyarakat, dalam upaya pencegahan dan eliminasi TBC. Keterlibatan aktif masyarakat, bersama dengan dukungan dari berbagai instansi terkait, diharapkan dapat memperkuat upaya penanggulangan TBC di Kota Malang, sehingga target untuk menjadikan kota ini sebagai wilayah bebas tuberkulosis dapat tercapai dengan lebih cepat dan efektif.

Kolaborasi antara Yabhysa dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang tidak hanya terbatas pada kegiatan yang telah dilakukan. Yang terbaru ini mereka mengadakan kegiatan Dialog Besama "Menuju Indonesia Bebas TBC 2030" pada tanggal 26 juni 2024, dalam kegiatan ini untuk persiapan skrining serentak dan pada pelaksanaannya, skrining TBC di Posyandu akan dilakukan oleh kader TBC terlatih dan bekerjasama dengan Puskesmas di wilayah terkait dalam merujuk balita atau kontak balita yang bergejala TBC dan tindak lanjut pengobatan apabila terdiagnosis TB atau memenuhi kriteria untuk mendapatkan TPT.

Instagram @amandamerlyna

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline